Technical Analysis: Pemahaman Dasar
BY.DEDI 081-2494-79544
Jika Fundamental Analysis membahas mengenai membeli saham berdasarkan kualitas perusahaan, Maka Technical Analysis membahas kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual saham tersebut.
Technical Analysis adalah suatu metode mengevaluasi saham dengan cara menganalisa statistik yang dihasilkan oleh aktivitas pasar di masa lampau guna memprediksi pergerakan harga di masa datang. Para pengguna technical analisis biasanya tidak menggunakan data ekonomi untuk mengukur nilai sebanarnya dari suatu saham, melainkan menggunakan grafik(charts) yang merekam pergerakan harga dan jumlah transaksi(volume) untuk mengidentifikasi suatu pola pergerakan harga yang terjadi di pasar.
Supaya lebih mudah dimengerti, perbedaan fundamentalist dengan technicalist dapat diibaratkan seperti orang yang belanja ke mall. Para fundamentalist pergi ke setiap toko yang ada di dalam mall, mempelajari nilai/kualitas barangnya, baru kemudian mengambil keputusan untuk membeli. Sedangkan technicalist duduk dan memperhatikan orang-orang yang keluar masuk serta berbelanja di toko-toko tersebut, baru kemudian mengambil keputusan berdasrkan hal itu tanpa mengukur nilai barang itu sendiri.
Ada 3 dasar pemikiran Technical analysis(TA), yaitu:
1.Pergerakan harga yang terjadi di pasar telah mewakili semua faktor lain (market action discount everything) *harga dibentuk oleh supply and demand(penawaran dan permintaan)
2.Terdapat suatu pola kecendrungan dalam pergerakan harga(price move in trends)
3.Sejarah akan terulang(history repeats itself)
Karena TA dibaca melalui grafik(chart), maka ada 3 jenis Chart yang biasa dipakai. Yaitu:
1.Line Chart (Garis)
2.Bar Chart (Batang)
3.Candlestick Chart (Lilin)
Untuk menentukan Trend yang terjadi, ada beberapa teori. Yang terkenal adalah Dow teori. Yang intinya ada 3 jenis trend yaitu uptrend(bullish),downtrend(bearish) dan sideaway.
Untuk mengenali trend yang sedang terjadi membutuhkan data-data history dari perdagangan saham tersebut. Setelah tahu datanya dan sudah digambar grafiknya, serta sudah bisa membuat garis trendnya, yang harus kita lakukan adalah memperkirakan trend tersebut akan berlanjut atau tidak. Nah disinialah kita perlu mempelajari yang namanya Chart Pattern, Candlestick Pattern dan Indikator-indikator teknical yang cukup banyak. Saya tidak akan membahas secara detail mengenai 3 alat bantu itu karena akan lebih baik jika kita membeli buku teknikal analysis supaya ada usaha untuk bisa. Kalau disuapi terus, kapan mandirinya?
Saya pribadi sudah lama mengenal Indikator Teknikal seperti Moving Average, MACD, bolingerband, parabolic SAR, Stochastic,dll. Saya masih baru mengenal Chart Pattern. Untuk Candlestick, ini yang paling awal saya pelajari dulu, tapi tetap masih sulit dalam pengaplikasiannya. Jadi yang sudah sering saya gunakan adalah Indicator teknikal.
Sekali lagi, saran saya, Jika ingin serius menekuni options, belilah buku Tehnical Analysis dan pelajari dengan serius. Berhasil atau tidak dalam belajar teknikal analysis, bukan dinilai dengan angka seperti di rapor SD,SMP,SMA atau nilai huruf seperti di Kuliahan, melainkan dinilai dari Selisih keuntungan dan kerugian di dalam trading. Jadi nilai ini sangat fair dibanding nilai di kuliahan atau sekolahan yang sering subjektif.
Buku terbaik untuk analisis teknikal yang pernah saya baca adalah Teknical Analysis for megaprofit karangan Edianto Ong. Selain buku itu, cukup banyak buku analisa teknikal saham yang ada di toko buku yang bisa dibeli dan dibaca sebagai acuan. Coba saja jalan-jalan ke gramedia. Sebaiknya juga membaca buku pengalaman dari para trader terdahulu supaya tidak mengulang kesalahan yang sama contohnya buku berjudul "Kesalahan psikologis yang memiskinkan investor saham" karangan Tryfino.
Intinya, untuk sukses, kita harus punya ilmu dan bukan sekedar feeling. Ilmu tersebut juga harus sering diuji di lapangan sehingga kita memperoleh "PENGALAMAN" yang cukup untuk sukses. Tanpa pengalaman mempraktekan ilmu yang benar, rasanya sangat sulit untuk sukses.
Technical Analysis adalah suatu metode mengevaluasi saham dengan cara menganalisa statistik yang dihasilkan oleh aktivitas pasar di masa lampau guna memprediksi pergerakan harga di masa datang. Para pengguna technical analisis biasanya tidak menggunakan data ekonomi untuk mengukur nilai sebanarnya dari suatu saham, melainkan menggunakan grafik(charts) yang merekam pergerakan harga dan jumlah transaksi(volume) untuk mengidentifikasi suatu pola pergerakan harga yang terjadi di pasar.
Supaya lebih mudah dimengerti, perbedaan fundamentalist dengan technicalist dapat diibaratkan seperti orang yang belanja ke mall. Para fundamentalist pergi ke setiap toko yang ada di dalam mall, mempelajari nilai/kualitas barangnya, baru kemudian mengambil keputusan untuk membeli. Sedangkan technicalist duduk dan memperhatikan orang-orang yang keluar masuk serta berbelanja di toko-toko tersebut, baru kemudian mengambil keputusan berdasrkan hal itu tanpa mengukur nilai barang itu sendiri.
Ada 3 dasar pemikiran Technical analysis(TA), yaitu:
1.Pergerakan harga yang terjadi di pasar telah mewakili semua faktor lain (market action discount everything) *harga dibentuk oleh supply and demand(penawaran dan permintaan)
2.Terdapat suatu pola kecendrungan dalam pergerakan harga(price move in trends)
3.Sejarah akan terulang(history repeats itself)
Karena TA dibaca melalui grafik(chart), maka ada 3 jenis Chart yang biasa dipakai. Yaitu:
1.Line Chart (Garis)
2.Bar Chart (Batang)
3.Candlestick Chart (Lilin)
Untuk menentukan Trend yang terjadi, ada beberapa teori. Yang terkenal adalah Dow teori. Yang intinya ada 3 jenis trend yaitu uptrend(bullish),downtrend(bearish) dan sideaway.
Untuk mengenali trend yang sedang terjadi membutuhkan data-data history dari perdagangan saham tersebut. Setelah tahu datanya dan sudah digambar grafiknya, serta sudah bisa membuat garis trendnya, yang harus kita lakukan adalah memperkirakan trend tersebut akan berlanjut atau tidak. Nah disinialah kita perlu mempelajari yang namanya Chart Pattern, Candlestick Pattern dan Indikator-indikator teknical yang cukup banyak. Saya tidak akan membahas secara detail mengenai 3 alat bantu itu karena akan lebih baik jika kita membeli buku teknikal analysis supaya ada usaha untuk bisa. Kalau disuapi terus, kapan mandirinya?
Saya pribadi sudah lama mengenal Indikator Teknikal seperti Moving Average, MACD, bolingerband, parabolic SAR, Stochastic,dll. Saya masih baru mengenal Chart Pattern. Untuk Candlestick, ini yang paling awal saya pelajari dulu, tapi tetap masih sulit dalam pengaplikasiannya. Jadi yang sudah sering saya gunakan adalah Indicator teknikal.
Sekali lagi, saran saya, Jika ingin serius menekuni options, belilah buku Tehnical Analysis dan pelajari dengan serius. Berhasil atau tidak dalam belajar teknikal analysis, bukan dinilai dengan angka seperti di rapor SD,SMP,SMA atau nilai huruf seperti di Kuliahan, melainkan dinilai dari Selisih keuntungan dan kerugian di dalam trading. Jadi nilai ini sangat fair dibanding nilai di kuliahan atau sekolahan yang sering subjektif.
Buku terbaik untuk analisis teknikal yang pernah saya baca adalah Teknical Analysis for megaprofit karangan Edianto Ong. Selain buku itu, cukup banyak buku analisa teknikal saham yang ada di toko buku yang bisa dibeli dan dibaca sebagai acuan. Coba saja jalan-jalan ke gramedia. Sebaiknya juga membaca buku pengalaman dari para trader terdahulu supaya tidak mengulang kesalahan yang sama contohnya buku berjudul "Kesalahan psikologis yang memiskinkan investor saham" karangan Tryfino.
Intinya, untuk sukses, kita harus punya ilmu dan bukan sekedar feeling. Ilmu tersebut juga harus sering diuji di lapangan sehingga kita memperoleh "PENGALAMAN" yang cukup untuk sukses. Tanpa pengalaman mempraktekan ilmu yang benar, rasanya sangat sulit untuk sukses.
Fundamental Analysis
Sekarang kita akan mulai belajar mengenali perusahaan yang akan kita
beli/jual optionsnya. Untuk itulah kita perlu belajar analisa
fundamental (Fundamental Analysis).
Fundamental analisis adalah suatu metode untuk menilai harga saham suatu perusahaan dengan meneliti laporan keuangan yerutama laporan penjualan, keuntungan, potensi pertumbuhan, harta perusahaan dan hutangnya. Lebih jauh dari itu bahkan biasanya juga meneliti manajemen, produk yang dihasilkan serta kemampuan bersaing perusahaan tersebut.
Semua data tersebut diatas akan membantu melihat arah perusahaan ke depan, apakah perusahaan tersebut akan sukses atau gagal. Jadi fundamental analysis lebih menekankan pada analisa perusahaan secara real bisnisnya.
Laporan pendapatan (earning report) perusahaan biasanya dilaporkan 3 bulan sekali. Jadi dalam setahun perusahaan melaporkan 4 kali yang disebut quarter. Laporan pendapatan merupakan saat dimana banyak trader options bisa meraih untung besar dalam sekejab karena adanya gap up/down atau lonjakan harga saham. Strategi seperti straddle dan strangle menjadi favorit trader options pemula karena resiko yang rendah dengan peluang mendulang untung sangat besar.
Berikut ini indikator yang perlu diperhatikan dalam menganalisa perusahaan:
*Pertumbuhan pendapatan (revenue growth)
*Rasio laba terhadap jumlah saham beredar (earning per share atau EPS)
*Pertumbuhan EPS (EPS growth)
*Rasio harga saham terhadap laba (price earning ratio atau P/E ratio)
*Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba (PEG)
*Rasio harga saham terhadap penjualan (P/S ratio)
*Rasio harga saham terhadap nilai buku (P/BV ratio)
Kita coba membahas satu persatu secara singkat.
1. Pertumbuhan pendapatan (revenue growth)
Pertumbuhan pendapatan merupakan salah satu indikator bahwa perusahaan itu tumbuh. Biasanya dihitung pertahun. Jadi dalam earning report, kita bisa melihat apakah pendapatan perusahaan itu naik atau tidak dari pendapatan tahun lalu pada quarter yang sama.
2.Rasio laba terhadap jumlah saham beredar (earning per share atau EPS)
EPS = Keuntungan bersih dibagi jumlah saham yang beredar.
Lalu kita akan dapatkan nilai keuntungan setiap lembar saham. Indikator ini untuk menilai berapa keuntungan perusahaan sehingga kita bisa memprediksi kenaikan/penurunan harga saham.
3.Pertumbuhan EPS (EPS growth)
Pertumbuhan EPS dilihat dengan cara membandingkan EPS saat ini dengan EPS tahun sebelumnya. Semakin tinggi pertumbuhan EPS suatu perusahaan, berarti kinerjanya semakin baik.
4.Rasio harga saham terhadap laba (price earning ratio atau P/E ratio)
P/E ratio = harga saham dibagi EPS.
P/E ratio ini kadang juga disebut PER. biasanya digunakan untuk membandingkan berapa uang yang diinvestasikan untuk $1 keuntungan dari beberapa beberapa perusahaan sejenis. Kalau saya pribadi lebih menyebut PER ini sebagai berapa tahun balik modal dengan keuntungan tersebut. Jadi, semakin besar PER, semakin mahal harga sahamnya dan semakin lama balik modalnya.
5.Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba (PEG ratio)
PEG ratio = P/E ratio dibagi pertumbuhan tahunan EPS
Semakin rendah PEG ratio suatu perusahaan berarti semakin baik karena selain harga sahamnya relative undervalued, perusahaan tersebut mempunyai EPS growth yang tinggi.
6.Rasio harga saham terhadap penjualan (P/S ratio)
P/S ratio = harga saham dibagi penjualan per lembar saham. Ini hanya dipakai oleh perusahaan yang belum bisa melaporkan keuntungan bersihnya disebabkan masih baru dan atau belum mendapat keuntungan. Sama seperti PER, makin rendah makin bagus.
7.Rasio harga saham terhadap nilai buku (P/BV ratio)
P/BV ratio = harga saham dibagi (total harta- total hutang)
Rasio ini untuk menilai apakah anda membayar terlalu mahal untuk suatu kekayaan yang tersisa jika perusahaan tersebut tiba-tiba menjadi bangkrut.
Oke, berikut ini saya akan berikan contoh dari saham Apple dan beberapa kompetitor perusahaan sejenis.
Klik gambar untuk memperbesar!
Cukup ini saja perkenalan tentang fundamental analysis. Untuk lebih detail, anda bisa melihat data perusahaan tersebut di http://finance.yahoo.com
Ketikan kode saham di kolom "Get Quotes".
Lalu lihat bagian "Company".
Lalu klik bagian "key statistic" atau klik bagian "competitor" untuk perbandingan.
Untuk detail lainnya bisa anda cari sendiri di bagian lain di sana.
Fundamental analysis biasanya hanya digali maksimal oleh investor jangka panjang. Untuk trader, Fundamental analysis hanya digunakan sesekali saja misalnya saat earning report.
Fundamental analisis adalah suatu metode untuk menilai harga saham suatu perusahaan dengan meneliti laporan keuangan yerutama laporan penjualan, keuntungan, potensi pertumbuhan, harta perusahaan dan hutangnya. Lebih jauh dari itu bahkan biasanya juga meneliti manajemen, produk yang dihasilkan serta kemampuan bersaing perusahaan tersebut.
Semua data tersebut diatas akan membantu melihat arah perusahaan ke depan, apakah perusahaan tersebut akan sukses atau gagal. Jadi fundamental analysis lebih menekankan pada analisa perusahaan secara real bisnisnya.
Laporan pendapatan (earning report) perusahaan biasanya dilaporkan 3 bulan sekali. Jadi dalam setahun perusahaan melaporkan 4 kali yang disebut quarter. Laporan pendapatan merupakan saat dimana banyak trader options bisa meraih untung besar dalam sekejab karena adanya gap up/down atau lonjakan harga saham. Strategi seperti straddle dan strangle menjadi favorit trader options pemula karena resiko yang rendah dengan peluang mendulang untung sangat besar.
Berikut ini indikator yang perlu diperhatikan dalam menganalisa perusahaan:
*Pertumbuhan pendapatan (revenue growth)
*Rasio laba terhadap jumlah saham beredar (earning per share atau EPS)
*Pertumbuhan EPS (EPS growth)
*Rasio harga saham terhadap laba (price earning ratio atau P/E ratio)
*Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba (PEG)
*Rasio harga saham terhadap penjualan (P/S ratio)
*Rasio harga saham terhadap nilai buku (P/BV ratio)
Kita coba membahas satu persatu secara singkat.
1. Pertumbuhan pendapatan (revenue growth)
Pertumbuhan pendapatan merupakan salah satu indikator bahwa perusahaan itu tumbuh. Biasanya dihitung pertahun. Jadi dalam earning report, kita bisa melihat apakah pendapatan perusahaan itu naik atau tidak dari pendapatan tahun lalu pada quarter yang sama.
2.Rasio laba terhadap jumlah saham beredar (earning per share atau EPS)
EPS = Keuntungan bersih dibagi jumlah saham yang beredar.
Lalu kita akan dapatkan nilai keuntungan setiap lembar saham. Indikator ini untuk menilai berapa keuntungan perusahaan sehingga kita bisa memprediksi kenaikan/penurunan harga saham.
3.Pertumbuhan EPS (EPS growth)
Pertumbuhan EPS dilihat dengan cara membandingkan EPS saat ini dengan EPS tahun sebelumnya. Semakin tinggi pertumbuhan EPS suatu perusahaan, berarti kinerjanya semakin baik.
4.Rasio harga saham terhadap laba (price earning ratio atau P/E ratio)
P/E ratio = harga saham dibagi EPS.
P/E ratio ini kadang juga disebut PER. biasanya digunakan untuk membandingkan berapa uang yang diinvestasikan untuk $1 keuntungan dari beberapa beberapa perusahaan sejenis. Kalau saya pribadi lebih menyebut PER ini sebagai berapa tahun balik modal dengan keuntungan tersebut. Jadi, semakin besar PER, semakin mahal harga sahamnya dan semakin lama balik modalnya.
5.Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba (PEG ratio)
PEG ratio = P/E ratio dibagi pertumbuhan tahunan EPS
Semakin rendah PEG ratio suatu perusahaan berarti semakin baik karena selain harga sahamnya relative undervalued, perusahaan tersebut mempunyai EPS growth yang tinggi.
6.Rasio harga saham terhadap penjualan (P/S ratio)
P/S ratio = harga saham dibagi penjualan per lembar saham. Ini hanya dipakai oleh perusahaan yang belum bisa melaporkan keuntungan bersihnya disebabkan masih baru dan atau belum mendapat keuntungan. Sama seperti PER, makin rendah makin bagus.
7.Rasio harga saham terhadap nilai buku (P/BV ratio)
P/BV ratio = harga saham dibagi (total harta- total hutang)
Rasio ini untuk menilai apakah anda membayar terlalu mahal untuk suatu kekayaan yang tersisa jika perusahaan tersebut tiba-tiba menjadi bangkrut.
Oke, berikut ini saya akan berikan contoh dari saham Apple dan beberapa kompetitor perusahaan sejenis.
Klik gambar untuk memperbesar!
Cukup ini saja perkenalan tentang fundamental analysis. Untuk lebih detail, anda bisa melihat data perusahaan tersebut di http://finance.yahoo.com
Ketikan kode saham di kolom "Get Quotes".
Lalu lihat bagian "Company".
Lalu klik bagian "key statistic" atau klik bagian "competitor" untuk perbandingan.
Untuk detail lainnya bisa anda cari sendiri di bagian lain di sana.
Fundamental analysis biasanya hanya digali maksimal oleh investor jangka panjang. Untuk trader, Fundamental analysis hanya digunakan sesekali saja misalnya saat earning report.
Jurus level Chunnin : "Jurus Diskon"
Di Level Chunnin, kita belajar untuk memperkecil resiko. Sebenarnya di
level Genin pun kita sudah belajar memperkecil resiko yaitu dengan
membeli option. Dibanding dengan membeli saham, perbandingan risk n
reward options jauh lebih menguntungkan karena modal yang diperlukan
jauh lebih kecil, keuntungan yang didapat sama dengan membeli saham
dalam hal kuantitas dollarnya, namun jauh lebih besar dalam hal
persentase keuntungannya dibanding saham.
Nah di level Chunnin, Kita akan lebih mengecilkan resiko tersebut dengan cara mengecilkan modalnya. Salah satu Jurus untuk mengecilkan modal adalah Call Debit Spread atau disebut juga Bull Call Spread. Jurus ini termasuk strategi vertical spread. Vertical spread adalah melakukan buy dan sell options sekaligus di strike yang berbeda pada bulan expiration yang sama pada saham yang sama dan jenis options yang sama.
Contoh:
Saham ABCD pada saat ini oktober 2012 harganya $60. Kita open posisi Bull Call Spread dengan expired Januari 2013. Buy ABCD jan 2013_60 call @ $5,5 + Sell ABCD jan 2013_70 call @ $2,3.
Jadi total dana yang kita keluarkan untuk tiap saham adalah $5,5 - $2,3 = $3,2.
Modalnya jauh lebih kecil dari harga sahamnya ($60), dan juga lebih kecil dari Call option biasa/tunggal ($5,5).
Tindakan:
-Buy lower Call + Sell Higher Call, atau
-Buy ATM Call + Sell OTM Call, atau
-Buy OTM Call + Sell Far OTM Call
Perkiraan arah: Bulish
Minimum risk: Terbatas
Maksimum reward : Terbatas
Jadi, kelebihan Bull Call Spread adalah:
1. Modal lebih kecil dari buy call
2. Resiko kerugian lebih kecil dibanding buy call
3. BEP lebih rendah dibanding buy Call
Bull Call Spread merupakan perkembangan dari buy call. Hanya ditambahkan 1 kaki yaitu sell OTM call untuk memperkecil premi yang dikeluarkan untuk buy call dan secara otomatis risk dan rewardnya menjadi lebih kecil. Strategi ini sering disebut juga membeli options dengan "diskon".
Oke kita lihat contoh real di saham Apple (Kode saham: AAPL)
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Untuk mulai open posisi bull call spread, pilih trade->lalu pilih Xspreads
Saat ini harga saham apple $656,77 dan saya membeli call options jan 2013 strike price $650 dengan harga pasar saat ini $47,95 dan menjual call options jan 2013 strike price $700 dengan harga pasar saat ini $25,60
Jadi, selisih harga saat ini $22,35. bisa dilihat bahwa harga bull call spread sebesar $22,35 lebih murah daripada hanya beli call saja yaitu $47,95.
Saya menggunakan limit order untuk menawar menjadi hanya $20 saja. Diletakan di kolom limit/debit.
Karena menawar, sebaiknya duration pakai good till cancelled.
Dari preview bisa dilihat total modal yang diperlukan untuk transaksi ini hanya $2014, lebih kecil jika dibandingkan dengan membeli call saja yang mencapai $4650 dan jauh lebih kecil daripada jika beli sahamnya langsung yang mencapai $65ribu lebih.
Nah, sekarang kita cek oder yang sudah kita buat tadi di order status. Memang masih open karena harga tawaran kita masih dibawah harga pasar. nanti jika harga pasar sama atau lebih kecil dari harga tawaran kita, barulah order tereksekusi.
Nah di level Chunnin, Kita akan lebih mengecilkan resiko tersebut dengan cara mengecilkan modalnya. Salah satu Jurus untuk mengecilkan modal adalah Call Debit Spread atau disebut juga Bull Call Spread. Jurus ini termasuk strategi vertical spread. Vertical spread adalah melakukan buy dan sell options sekaligus di strike yang berbeda pada bulan expiration yang sama pada saham yang sama dan jenis options yang sama.
Contoh:
Saham ABCD pada saat ini oktober 2012 harganya $60. Kita open posisi Bull Call Spread dengan expired Januari 2013. Buy ABCD jan 2013_60 call @ $5,5 + Sell ABCD jan 2013_70 call @ $2,3.
Jadi total dana yang kita keluarkan untuk tiap saham adalah $5,5 - $2,3 = $3,2.
Modalnya jauh lebih kecil dari harga sahamnya ($60), dan juga lebih kecil dari Call option biasa/tunggal ($5,5).
Tindakan:
-Buy lower Call + Sell Higher Call, atau
-Buy ATM Call + Sell OTM Call, atau
-Buy OTM Call + Sell Far OTM Call
Perkiraan arah: Bulish
Minimum risk: Terbatas
Maksimum reward : Terbatas
Jadi, kelebihan Bull Call Spread adalah:
1. Modal lebih kecil dari buy call
2. Resiko kerugian lebih kecil dibanding buy call
3. BEP lebih rendah dibanding buy Call
Bull Call Spread merupakan perkembangan dari buy call. Hanya ditambahkan 1 kaki yaitu sell OTM call untuk memperkecil premi yang dikeluarkan untuk buy call dan secara otomatis risk dan rewardnya menjadi lebih kecil. Strategi ini sering disebut juga membeli options dengan "diskon".
Oke kita lihat contoh real di saham Apple (Kode saham: AAPL)
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Untuk mulai open posisi bull call spread, pilih trade->lalu pilih Xspreads
Saat ini harga saham apple $656,77 dan saya membeli call options jan 2013 strike price $650 dengan harga pasar saat ini $47,95 dan menjual call options jan 2013 strike price $700 dengan harga pasar saat ini $25,60
Jadi, selisih harga saat ini $22,35. bisa dilihat bahwa harga bull call spread sebesar $22,35 lebih murah daripada hanya beli call saja yaitu $47,95.
Saya menggunakan limit order untuk menawar menjadi hanya $20 saja. Diletakan di kolom limit/debit.
Karena menawar, sebaiknya duration pakai good till cancelled.
Dari preview bisa dilihat total modal yang diperlukan untuk transaksi ini hanya $2014, lebih kecil jika dibandingkan dengan membeli call saja yang mencapai $4650 dan jauh lebih kecil daripada jika beli sahamnya langsung yang mencapai $65ribu lebih.
Nah, sekarang kita cek oder yang sudah kita buat tadi di order status. Memang masih open karena harga tawaran kita masih dibawah harga pasar. nanti jika harga pasar sama atau lebih kecil dari harga tawaran kita, barulah order tereksekusi.
Petunjuk cara order beli atau Jual di virtual trading optionsxpress
Karena masih banyak yang bingung dengan cara melakukan order beli atau
jual, maka saya akan melanjutkan tulisan "Tempat latihan virtual
trading".
Berikut ini adalah petunjuk cara/manual melakukan order beli atau jual options atau saham di virtual trading di broker optionsxpress.
Kita Mulai dari pendaftaran.
Setelah kita masuk ke halaman virtual trading (cara masuknya silahkan baca arsip blog ini berjudul "Tempat Latihan Virtual Trading"), maka kita akan melihat link "Create New Account" di sebelah kanan atas.
Lalu klik link tersebut.
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Lalu muncul formulir pendaftaran. Isi yang ditandai merah.
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Lalu klik "Agree".
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Setelah itu rekening anda sudah jadi. Untuk bisa menngunakan rekening tersebut, anda harus login dengan username dan password yang sama dengan saat anda mendaftar.
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Setelah Login anda akan masuk ke dalam Overview Virtual Account anda.
Perhatikan, anda mendapat $25.000 sebagai modal untuk berlatih trading options. Tapi jika anda memilih untuk membeli saham, anda mendapatkan $50.000, artinya anda dipinjami modal oleh broker sebesar $25000 untuk beli saham namun dalam real trading, pinjaman ini dikenai bunga. Untuk options, anda tak boleh pinjam karena harus cash.
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Selanjutnya mari kita lihat "account menu".
-Overview untuk melihat kondisi account kita.
-Activity untuk melihat transaksi yang sudah terjadi berdasarkan urutan waktu kejadian.
-Analysis untuk menganalisis transaksi yang sudah terjadi yaitu tentang berapa modal dan untung dari transaksi tersebut.
-Positions untuk melihat options apa yang saat ini anda pegang (sudah anda beli namun belum dijual).
-Balances untuk melihat kondisi keuangan account anda.
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Selanjutnya kita lihat "Trade Menu".
-Options untuk jual beli options
-Stock untuk jual beli saham
-Covered Calls untuk gabungan jualbeli saham + options
-All-in-one Trade ticket untuk yang sudah mengenal nama-nama strategi options yang umum.
-Futures untuk jual beli kontrak Futures (abaikan ini karena berbeda dengan options)
-Xpreads untuk strategi kombinasi option dengan option
-Order Status untuk melihat status transaksi kita
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Selanjutnya kita lihat "Quotes Menu".
-Quote detail untuk melihat detail saham/options yang mau kita beli
-Option Chains untuk melihat harga options di berbagai posisi strike price
-Future Chains (diabaikan karena bukan kontrak options)
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Untuk selanjutnya kita coba untuk membuat order.
Untuk contoh saat ini saya akan buat order beli call option di saham APPLE. kode saham "AAPL".
Urutannya: Pilih menu "Trade". lalu pilih "Options".
Lalu muncul tampilan seperti di gambar. Untuk "Trailing Stop" dan "Contingent" diabaikan dulu.
Pada contoh ini saya membeli call options dari Apple dengan strike price di harga $700 dan expired pada bulan januari tahun 2013 ( biasanya expired pada hari jumat minggu ke tiga pada bulan tersebut).
Kita Isikan itu di bagian "Symbol".
Untuk "Action" ada 4 pilihan yaitu Buy to open, Buy to close,Sell to open, dan Sell to close.
Jika kita sebagai pembeli options maka kita pilih Buy to Open. Nantinya jika sudah kita beli dan ingin kita jual lagi, maka kita pilih "Sell to close".
Jika kita penjual options, maka kita pilih Sell to open dan jika ingin menutup transaksi tersebut kita pilih "Buy to close".
Jadi pasangannya:
Buy to open <=>Sell to close
Sell to open <=>Buy to close
Untuk "Quantity", adalah jumlah kontrak options yang akan dibeli atau dijual.
Ingat, 1 kontrak options mewakili 100 lembar saham.
Untuk "Price" ada 5 pilihan.
Market artinya kita memilih harga berapapun yang tersedia di pasar. Dan ini pasti langsung tereksekusi.
Limit artinya kita menawar. Jadi kita membuat harga tawaran yaitu harga beli maksimum yang kita mau atau harga jual minimum yang kita mau. Tidak menjamin eksekusi namun jika berhasil dieksekusi akan sesuai dengan harga tawaran kita.
Stop dan Stop limit order sementara diabaikan dulu supaya tidak bingung.
Market on close artinya harga sesuai dengan harga penutupan.
Kita fokus pada harga "market" atau "limit" saja.
Dalam kasus ini saya menawar dengan Harga $42,95 sementara harga saat itu di pasar $43,05
Untuk "Duration" ada 2 pilihan.
Day order artinya hanya berlaku selama jam perdagangan pada hari itu saja.
Good till cancelled artinya berlaku terus sampai order tereksekusi.
Untuk "Advanced orders" diabaikan dulu supaya tidak bingung.
Ini tampilan dari order yang saya buat.
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Lalu kita klik "Preview order" dan muncullah tampilan seperti dibawah ini:
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Disana terlihat harga bid dan ask saat itu.
Lalu ada tampilan dari pilihan order yang tadi kita buat.
Lalu ada estimate commision(komisi untuk broker) dan order total artinya jumlah uang yang kita keluarkan untuk membeli 1 kontrak option dari Apple.
Lalu ada Time yaitu waktu pengajuan order.
Lalu kalau semua sudah sesuai dengan keinginan kita, lalu klik "Place order".
Setelah itu akan muncul konfirmasi bahwa order kita sudah diterima oleh broker dan diajukan ke pasar/bursa.
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Lalu klik "check order status" untuk melihat kondisi order kita tadi.
Lalu muncul halaman order status tersebut.
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Seperti yang kita lihat, status order tadi sudah tereksekusi di harga $42,80 yang berarti lebih rendah dari tawaran kita sebesar $42,95 yang artinya kita dapat diskon. Tanda sudah tereksekusi ada kotak hijau dan disampingnya tertulis "filled".
Nah saat ini kita sudah memegang 1 kontrak option yaitu AAPL Call option yang berarti kita berhak membeli 100 lembar saham Apple di harga $700.
Untuk bisa merealisasikan keuntungan tersebut menjadi saham atau uang ada 2 cara.
Yang pertama dengan melakukan "offset" yaitu mengeksekusi options dengan cara membeli sahamnya (Butuh modal yang sangat besar). Anda tinggal menghubungi broker anda untuk melakukan offset.
Yang kedua dengan cara menjual kembali kontrak options tersebut. Jadi tak perlu modal lagi, dan anda langsung mendapat uang tunai.
Untuk cara kedua, dari order status tadi, klik tulisan "trade" yang ada di samping kanan tulisan "filled" di sebelah kanan bawah.
Nanti akan muncul lagi order form seperti saat membeli tadi.
Yang harus kita lakukan adalah mengganti action "buy to open" menjadi "sell to close"
Lalu mengganti harga limit menjadi harga jual yang anda inginkan. Tentunya kalau ingin untung, harganya harus lebih besar dari harga beli tadi.
Di contoh saya buat harga jual limitnya $45 (harga beli $42,80)
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Lalu proses selanjutnya sama dengan saat membeli tadi.
Nah karena harga saat ini belum mencapai $45, maka tampilan order status bukan "filled" melainkan open. Ini akan menjadi filled jika harga di pasar sudah sesuai dengan harga yang kita minta sehingga terjadi transaksinya.
Tampilan order status menjadi seperti dibawah ini.
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Oke. Sampai disini dulu. Kalau ada pertanyaan silahkan diajukan di kolom komentar.
Terima kasih.
Berikut ini adalah petunjuk cara/manual melakukan order beli atau jual options atau saham di virtual trading di broker optionsxpress.
Kita Mulai dari pendaftaran.
Setelah kita masuk ke halaman virtual trading (cara masuknya silahkan baca arsip blog ini berjudul "Tempat Latihan Virtual Trading"), maka kita akan melihat link "Create New Account" di sebelah kanan atas.
Lalu klik link tersebut.
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Lalu muncul formulir pendaftaran. Isi yang ditandai merah.
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Lalu klik "Agree".
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Setelah itu rekening anda sudah jadi. Untuk bisa menngunakan rekening tersebut, anda harus login dengan username dan password yang sama dengan saat anda mendaftar.
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Setelah Login anda akan masuk ke dalam Overview Virtual Account anda.
Perhatikan, anda mendapat $25.000 sebagai modal untuk berlatih trading options. Tapi jika anda memilih untuk membeli saham, anda mendapatkan $50.000, artinya anda dipinjami modal oleh broker sebesar $25000 untuk beli saham namun dalam real trading, pinjaman ini dikenai bunga. Untuk options, anda tak boleh pinjam karena harus cash.
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Selanjutnya mari kita lihat "account menu".
-Overview untuk melihat kondisi account kita.
-Activity untuk melihat transaksi yang sudah terjadi berdasarkan urutan waktu kejadian.
-Analysis untuk menganalisis transaksi yang sudah terjadi yaitu tentang berapa modal dan untung dari transaksi tersebut.
-Positions untuk melihat options apa yang saat ini anda pegang (sudah anda beli namun belum dijual).
-Balances untuk melihat kondisi keuangan account anda.
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Selanjutnya kita lihat "Trade Menu".
-Options untuk jual beli options
-Stock untuk jual beli saham
-Covered Calls untuk gabungan jualbeli saham + options
-All-in-one Trade ticket untuk yang sudah mengenal nama-nama strategi options yang umum.
-Futures untuk jual beli kontrak Futures (abaikan ini karena berbeda dengan options)
-Xpreads untuk strategi kombinasi option dengan option
-Order Status untuk melihat status transaksi kita
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Selanjutnya kita lihat "Quotes Menu".
-Quote detail untuk melihat detail saham/options yang mau kita beli
-Option Chains untuk melihat harga options di berbagai posisi strike price
-Future Chains (diabaikan karena bukan kontrak options)
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Untuk selanjutnya kita coba untuk membuat order.
Untuk contoh saat ini saya akan buat order beli call option di saham APPLE. kode saham "AAPL".
Urutannya: Pilih menu "Trade". lalu pilih "Options".
Lalu muncul tampilan seperti di gambar. Untuk "Trailing Stop" dan "Contingent" diabaikan dulu.
Pada contoh ini saya membeli call options dari Apple dengan strike price di harga $700 dan expired pada bulan januari tahun 2013 ( biasanya expired pada hari jumat minggu ke tiga pada bulan tersebut).
Kita Isikan itu di bagian "Symbol".
Untuk "Action" ada 4 pilihan yaitu Buy to open, Buy to close,Sell to open, dan Sell to close.
Jika kita sebagai pembeli options maka kita pilih Buy to Open. Nantinya jika sudah kita beli dan ingin kita jual lagi, maka kita pilih "Sell to close".
Jika kita penjual options, maka kita pilih Sell to open dan jika ingin menutup transaksi tersebut kita pilih "Buy to close".
Jadi pasangannya:
Buy to open <=>Sell to close
Sell to open <=>Buy to close
Untuk "Quantity", adalah jumlah kontrak options yang akan dibeli atau dijual.
Ingat, 1 kontrak options mewakili 100 lembar saham.
Untuk "Price" ada 5 pilihan.
Market artinya kita memilih harga berapapun yang tersedia di pasar. Dan ini pasti langsung tereksekusi.
Limit artinya kita menawar. Jadi kita membuat harga tawaran yaitu harga beli maksimum yang kita mau atau harga jual minimum yang kita mau. Tidak menjamin eksekusi namun jika berhasil dieksekusi akan sesuai dengan harga tawaran kita.
Stop dan Stop limit order sementara diabaikan dulu supaya tidak bingung.
Market on close artinya harga sesuai dengan harga penutupan.
Kita fokus pada harga "market" atau "limit" saja.
Dalam kasus ini saya menawar dengan Harga $42,95 sementara harga saat itu di pasar $43,05
Untuk "Duration" ada 2 pilihan.
Day order artinya hanya berlaku selama jam perdagangan pada hari itu saja.
Good till cancelled artinya berlaku terus sampai order tereksekusi.
Untuk "Advanced orders" diabaikan dulu supaya tidak bingung.
Ini tampilan dari order yang saya buat.
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Lalu kita klik "Preview order" dan muncullah tampilan seperti dibawah ini:
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Disana terlihat harga bid dan ask saat itu.
Lalu ada tampilan dari pilihan order yang tadi kita buat.
Lalu ada estimate commision(komisi untuk broker) dan order total artinya jumlah uang yang kita keluarkan untuk membeli 1 kontrak option dari Apple.
Lalu ada Time yaitu waktu pengajuan order.
Lalu kalau semua sudah sesuai dengan keinginan kita, lalu klik "Place order".
Setelah itu akan muncul konfirmasi bahwa order kita sudah diterima oleh broker dan diajukan ke pasar/bursa.
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Lalu klik "check order status" untuk melihat kondisi order kita tadi.
Lalu muncul halaman order status tersebut.
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Seperti yang kita lihat, status order tadi sudah tereksekusi di harga $42,80 yang berarti lebih rendah dari tawaran kita sebesar $42,95 yang artinya kita dapat diskon. Tanda sudah tereksekusi ada kotak hijau dan disampingnya tertulis "filled".
Nah saat ini kita sudah memegang 1 kontrak option yaitu AAPL Call option yang berarti kita berhak membeli 100 lembar saham Apple di harga $700.
Untuk bisa merealisasikan keuntungan tersebut menjadi saham atau uang ada 2 cara.
Yang pertama dengan melakukan "offset" yaitu mengeksekusi options dengan cara membeli sahamnya (Butuh modal yang sangat besar). Anda tinggal menghubungi broker anda untuk melakukan offset.
Yang kedua dengan cara menjual kembali kontrak options tersebut. Jadi tak perlu modal lagi, dan anda langsung mendapat uang tunai.
Untuk cara kedua, dari order status tadi, klik tulisan "trade" yang ada di samping kanan tulisan "filled" di sebelah kanan bawah.
Nanti akan muncul lagi order form seperti saat membeli tadi.
Yang harus kita lakukan adalah mengganti action "buy to open" menjadi "sell to close"
Lalu mengganti harga limit menjadi harga jual yang anda inginkan. Tentunya kalau ingin untung, harganya harus lebih besar dari harga beli tadi.
Di contoh saya buat harga jual limitnya $45 (harga beli $42,80)
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Lalu proses selanjutnya sama dengan saat membeli tadi.
Nah karena harga saat ini belum mencapai $45, maka tampilan order status bukan "filled" melainkan open. Ini akan menjadi filled jika harga di pasar sudah sesuai dengan harga yang kita minta sehingga terjadi transaksinya.
Tampilan order status menjadi seperti dibawah ini.
(Klik gambar untuk memperbesar!)
Oke. Sampai disini dulu. Kalau ada pertanyaan silahkan diajukan di kolom komentar.
Terima kasih.
Jurus Andalan Level Genin: Straddle dan Strangle (Kekkei Genkai)
Karena level Genin belum ada pelajaran detail tentang analisis teknikal,
analisis fundamental, dan analisis psikologi, maka untuk mengurangi
resiko salah prediksi dan meningkatkan peluang untung tanpa menguasai 3
jenis analisis tersebut, saya akan memberikan Jurus Andalan level Genin
yang disebut Straddle dan Strangle.
Jurus ini juga yang membuat perbedaan mencolok dari segi resiko antara trading options dengan trading Saham ataupun Forex. Karena jurus ini hanya ada di options dan menggunakan 2 elemen sekaligus secara bersamaan, maka ini disebut Kekkei Genkai (Bloodline Limit) dan hanya mereka yang berasal dari "klan options" yang bisa menggunakannya.
Bahkan untuk level Jounin, nanti akan diajarkan jurus Kekkei Tota yaitu menggabungkan 3 atau bahkan 4 elemen bersamaan. Sehingga bisa menghasilkan profit dengan resiko sangat rendah dan transaksi hanya sekali dalam 1 atau 2 bulan. Jadi bisa punya waktu luang lebih banyak....he..he... Tapi itu nanti di level Jounin(4).
Oke sekarang kita masuk ke Jurus Andalan level Genin yang pertama yaitu Straddle.
Tindakan: Buy ATM Call + Buy ATM Put
Perkiraan arah : Bulish(naik) atau Bearish(turun)
Maximum risk : Terbatas
Maximum reward : Tidak terbatas
Pemilihan saham : Liquid (rata-rata volume per hari diatas 500.000 lembar)
Pemilihan options : Liquid (open interest minimal 500 kontrak)
Expiration : Sebaiknya diatas 3 bulan untuk memperlambat penyusutan waktu
Strike Price : Call dan Put sama. ATM atau NTM.
Kelebihan:
1.Potensi keuntungan tidak terbatas
2.Profit pada kedua arah pergerakan saham. Jadi tak perlu repot-repot memprediksi arah.
3.Maksimum kerugian terbatas pada premi yang dibayarkan.
4.Jika Implied volatility naik, maka harga call dan put naik, sehingga ada kemungkinan mendapatkan profit walaupun harga saham tetap.
5.Peluang kemungkinan bisa untung, sangat besar sementara peluang rugi sangt kecil.
Kekurangan:
1. Kalau sahamnya dalam masa expiration tidak bergerak, maka akan menjadi kerugian. Namun ini bisa diatasi jika mengikuti Tips dari Sensei.
Tips dari Sensei
1. Beli pada timing yang tepat yaitu:
a.Sebelum earning report (3 bulan sekali)
b.Launching produk baru
c.Keputusan pengadilan
d. Adanya harga produk yang melonjak atau anjlok.
e. Sudah berada di titik support atau resistant (untuk level Chunnin karena perlu teknikal analisis)
2 .Jangan tunggu sampai expired, jika belum untung, jual saja 1 bulan sebelum expired.
Untuk Strangle sama dengan straddle. perbedaannya hanya di strike price. Strike price Strangle berbeda antara put dan callnya serta posisinya dua-duanya Out the money (OTM)
Jurus ini juga yang membuat perbedaan mencolok dari segi resiko antara trading options dengan trading Saham ataupun Forex. Karena jurus ini hanya ada di options dan menggunakan 2 elemen sekaligus secara bersamaan, maka ini disebut Kekkei Genkai (Bloodline Limit) dan hanya mereka yang berasal dari "klan options" yang bisa menggunakannya.
Bahkan untuk level Jounin, nanti akan diajarkan jurus Kekkei Tota yaitu menggabungkan 3 atau bahkan 4 elemen bersamaan. Sehingga bisa menghasilkan profit dengan resiko sangat rendah dan transaksi hanya sekali dalam 1 atau 2 bulan. Jadi bisa punya waktu luang lebih banyak....he..he... Tapi itu nanti di level Jounin(4).
Oke sekarang kita masuk ke Jurus Andalan level Genin yang pertama yaitu Straddle.
Tindakan: Buy ATM Call + Buy ATM Put
Perkiraan arah : Bulish(naik) atau Bearish(turun)
Maximum risk : Terbatas
Maximum reward : Tidak terbatas
Pemilihan saham : Liquid (rata-rata volume per hari diatas 500.000 lembar)
Pemilihan options : Liquid (open interest minimal 500 kontrak)
Expiration : Sebaiknya diatas 3 bulan untuk memperlambat penyusutan waktu
Strike Price : Call dan Put sama. ATM atau NTM.
Kelebihan:
1.Potensi keuntungan tidak terbatas
2.Profit pada kedua arah pergerakan saham. Jadi tak perlu repot-repot memprediksi arah.
3.Maksimum kerugian terbatas pada premi yang dibayarkan.
4.Jika Implied volatility naik, maka harga call dan put naik, sehingga ada kemungkinan mendapatkan profit walaupun harga saham tetap.
5.Peluang kemungkinan bisa untung, sangat besar sementara peluang rugi sangt kecil.
Kekurangan:
1. Kalau sahamnya dalam masa expiration tidak bergerak, maka akan menjadi kerugian. Namun ini bisa diatasi jika mengikuti Tips dari Sensei.
Tips dari Sensei
1. Beli pada timing yang tepat yaitu:
a.Sebelum earning report (3 bulan sekali)
b.Launching produk baru
c.Keputusan pengadilan
d. Adanya harga produk yang melonjak atau anjlok.
e. Sudah berada di titik support atau resistant (untuk level Chunnin karena perlu teknikal analisis)
2 .Jangan tunggu sampai expired, jika belum untung, jual saja 1 bulan sebelum expired.
Untuk Strangle sama dengan straddle. perbedaannya hanya di strike price. Strike price Strangle berbeda antara put dan callnya serta posisinya dua-duanya Out the money (OTM)
Level-level Anggota Perguruan LOWO SAKTI
Untuk tingkat kemampuan akan dibuat berdasarkan tingkat kesulitan, pengalaman dan resiko dari trading.
Adapun -levelnya untuk trading options di perguruan ini adalah:
Level Genin (level 1 dan 2)
Adapun -levelnya untuk trading options di perguruan ini adalah:
Level Genin (level 1 dan 2)
Level Chunnin (level 3)
Level Jounin (level 4)
Level Hokage(level 5)
level 1 jurus yang harus dikuasai: coveredcall, protective put dan collar.
level 2 jurus yang harus dikuasai: buy call dan buy put
level 3 jurus yang harus dikuasai: Fundamental analisis, teknikal
analisis, psikologi analisis dan jurus-jurus memperkecil resiko
level 4 jurus yang harus dikuasai: masih rahasia...:)
level 5 jurus yang harus dikuasai, "jurus terlarang".
Naik level nanti ada ujiannya...he...he...he....
Naik level nanti ada ujiannya...he...he...he....
Strategi Penjual Options: Sell Put (dan Sell Call) Termasuk Jurus Terlarang!!
Karena ada pertanyaan dari salah satu anggota perguruan tentang apakah
ada yang mau membeli saham darinya di harga 200% dari harga pasar jika
dia mengeksekusi Put yang sudah dibelinya, maka saya akan jelaskan bahwa
ada posisi yang berlawanan dari Pembeli put yaitu Penjual Put (Put
option seller).
Karena merupakan lawannya, maka dengan mudah kita bisa memperkirakan konsekuensi options seller yang tentunya kebalikan dari options buyer.
Yaitu , jika Pembeli Put berhak menjual saham di harga strike price, maka Penjual Put punya "KEWAJIBAN" membeli saham yang dijual oleh Pembeli Put di harga strike price meski harga di pasar jauh dibawah harga strike price tersebut.
Oke, kita lihat detail strategi Jual Put:
Perkiraan arah : Sideways to Bullish (mendatar atau naik)
Resiko : Tidak Terbatas
Pengaruh penyusutan waktu : Menguntungkan
Maksimum keuntungan : Terbatas
Break Even point : Put strikeprice - premi Put
Pemilihan saham : Likuid artinya rata-rata volume perhari di atas 500.000 lembar
Pemilihan options : Open interest minimal 500 kontrak
Expiration : Semakin pendek semakin baik
Strike price : Pilih beberapa strike OTM(out the money), semakin OTM semakin baik.
Kelebihan:
1.Penyusutan time value menguntungkan.
2.Mendapat profit walaupun apabila saham naik, tetap, ataupun turun sampai ke BEP.
3.Bisa digunakan sebagai cara untuk mendapatkan diskon saat hendak membeli/menawar sebuah saham.
Kekurangan:
1.Potensi keuntungan maksimum yang terbatas tidak seimbang dengan potensi kerugian yang bisa dialami jika harga saham turun dibawah BEP sampai dengan $0.
2.Dibutuhkan modal yang besar karena broker akan meminta jaminan dengan cara membekukan uang jaminan tersebut di account kita.
Strategi ini disebut juga dengan Sell "Naked" Put, maksudnya adalah kita menjual put options saja pada saham tertentu tanpa dikombinasi dengan membeli/menjual saham tersebut dan juga tidak mengkombinasikannya dengan strategi options yang lain.
Untuk lebih jelasnya Lihat contoh:
Pada 3 januari 2012 saham ABCD berada pada harga $40
Put options pada saham ABCD expired Februari 2012 strike price $37,5 harganya $0,35 perlembar
Trader yang melakukan Sell Put Options (Short Put) akan:
1. Menerima premi $0.35
2. Mempunyai kewajiban membeli di harga $37,5 apabila dieksekusi oleh Put option Buyer (yang mempunyai hak jual)
Oke, supaya tidak bertele-tele, langsung saja kita lihat hasil dari berbagai skenario situasi yang mungkin terjadi.
Tabel Perhitungan Profit/Loss
Perhatikan bahwa berapapun kenaikan harga saham, keuntungan Put seller tetap sebesar premi yang diterima (maximum reward), sedangkan apabila harga saham jatuh dibawah BEP, maka kerugian tidak terbatas sampai saham menjadi 0 (maximum risk)
Mungkin saja karena sell OTM atau Far OTM put option, seorang trader bisa memperoleh profit berkali-kali akibat options tersebut expired worthless, namun apabila terjadi kesalahan satu kali saja, besar kemungkinan seluruh profit itu tidak cukup untuk menutupi satu kali Loss....
Karena resiko yang sangat besar itu, strategi Sell "naked" Put ini "BUKAN UNTUK PEMULA!!!".
Bahkan di optionsxpress, hanya trader level "Jounin"(level 4) dan trader level "Hokage"(level 5) yang boleh melakukannya.
Bagi yang masih "Genin" (level 2), ini hanya sekedar untuk pengetahuan saja. Saya sendiri level 4, meski bisa melakukan strategi ini, hanya dipakai di virtual trading, namun tidak pernah dicoba di real trading. Masih banyak strategi yang jauh lebih menguntungkan dengan resiko yang lebih rendah daripada Sell Naked Put.
Begitu juga dengan Sell "Naked" Call. Untuk penjelasan bisa dipahami dari Tabel Perbandingan antara Options Buyer dan Options Seller.
Sementara untuk contoh bisa dibuat sendiri menggunakan contoh Sell Put. Jadi kalau Sell Put sudah paham, Sell Call juga pasti bisa memahami sendiri....:)
Intinya: Jika Pembeli Call mempunyai "HAK" membeli saham di harga strike price, maka Penjual Call punya "KEWAJIBAN" menjual saham yang akan dibeli oleh Pembeli Call di harga strike price meski harga di pasar jauh diatas harga strike price tersebut.
Oke...bisa dimengerti....???? Pasti bisa !!!
Karena merupakan lawannya, maka dengan mudah kita bisa memperkirakan konsekuensi options seller yang tentunya kebalikan dari options buyer.
Yaitu , jika Pembeli Put berhak menjual saham di harga strike price, maka Penjual Put punya "KEWAJIBAN" membeli saham yang dijual oleh Pembeli Put di harga strike price meski harga di pasar jauh dibawah harga strike price tersebut.
Perbandingan antara Options Buyer dan Options Seller
Keterangan | Call buyer | Call Seller | Put buyer | Put Seller |
Hak/Kewajiban | Hak Beli | Wajib Jual | Hak Jual | Wajib Beli |
Perkiraan arah | Naik | Turun | Turun | Naik |
Maksimal Rugi | Terbatas | Tidak Terbatas | Terbatas | Tidak Terbatas |
Maksimal Untung | Tidak Terbatas | Terbatas | Tidak Terbatas | Terbatas |
Oke, kita lihat detail strategi Jual Put:
Perkiraan arah : Sideways to Bullish (mendatar atau naik)
Resiko : Tidak Terbatas
Pengaruh penyusutan waktu : Menguntungkan
Maksimum keuntungan : Terbatas
Break Even point : Put strikeprice - premi Put
Pemilihan saham : Likuid artinya rata-rata volume perhari di atas 500.000 lembar
Pemilihan options : Open interest minimal 500 kontrak
Expiration : Semakin pendek semakin baik
Strike price : Pilih beberapa strike OTM(out the money), semakin OTM semakin baik.
Kelebihan:
1.Penyusutan time value menguntungkan.
2.Mendapat profit walaupun apabila saham naik, tetap, ataupun turun sampai ke BEP.
3.Bisa digunakan sebagai cara untuk mendapatkan diskon saat hendak membeli/menawar sebuah saham.
Kekurangan:
1.Potensi keuntungan maksimum yang terbatas tidak seimbang dengan potensi kerugian yang bisa dialami jika harga saham turun dibawah BEP sampai dengan $0.
2.Dibutuhkan modal yang besar karena broker akan meminta jaminan dengan cara membekukan uang jaminan tersebut di account kita.
Strategi ini disebut juga dengan Sell "Naked" Put, maksudnya adalah kita menjual put options saja pada saham tertentu tanpa dikombinasi dengan membeli/menjual saham tersebut dan juga tidak mengkombinasikannya dengan strategi options yang lain.
Untuk lebih jelasnya Lihat contoh:
Pada 3 januari 2012 saham ABCD berada pada harga $40
Put options pada saham ABCD expired Februari 2012 strike price $37,5 harganya $0,35 perlembar
Trader yang melakukan Sell Put Options (Short Put) akan:
1. Menerima premi $0.35
2. Mempunyai kewajiban membeli di harga $37,5 apabila dieksekusi oleh Put option Buyer (yang mempunyai hak jual)
Oke, supaya tidak bertele-tele, langsung saja kita lihat hasil dari berbagai skenario situasi yang mungkin terjadi.
Tabel Perhitungan Profit/Loss
Skenario | Saat expiration Harga saham (US$) |
Nilai Put option Strike price - harga saham (US$) |
Profit/loss (US$) |
1 | 80 | 0 | 0,35 (max reward) |
2 | 60 | 0 | 0,35 (max reward) |
3 | 40 | 0 | 0,35 (max reward) |
4 | 37,50 | 0 | 0,35 (max reward) |
5 | 37,15 | 0,35 |
0 (BEP)
|
6 | 30 | 7,5 | 7,15 |
7 | 20 | 17,5 | -17,15 |
8 | 10 | 27,5 | -27,15 |
9 | 0 | 37,5 | -37,15 (max risk) |
Perhatikan bahwa berapapun kenaikan harga saham, keuntungan Put seller tetap sebesar premi yang diterima (maximum reward), sedangkan apabila harga saham jatuh dibawah BEP, maka kerugian tidak terbatas sampai saham menjadi 0 (maximum risk)
Mungkin saja karena sell OTM atau Far OTM put option, seorang trader bisa memperoleh profit berkali-kali akibat options tersebut expired worthless, namun apabila terjadi kesalahan satu kali saja, besar kemungkinan seluruh profit itu tidak cukup untuk menutupi satu kali Loss....
Karena resiko yang sangat besar itu, strategi Sell "naked" Put ini "BUKAN UNTUK PEMULA!!!".
Bahkan di optionsxpress, hanya trader level "Jounin"(level 4) dan trader level "Hokage"(level 5) yang boleh melakukannya.
Bagi yang masih "Genin" (level 2), ini hanya sekedar untuk pengetahuan saja. Saya sendiri level 4, meski bisa melakukan strategi ini, hanya dipakai di virtual trading, namun tidak pernah dicoba di real trading. Masih banyak strategi yang jauh lebih menguntungkan dengan resiko yang lebih rendah daripada Sell Naked Put.
Begitu juga dengan Sell "Naked" Call. Untuk penjelasan bisa dipahami dari Tabel Perbandingan antara Options Buyer dan Options Seller.
Sementara untuk contoh bisa dibuat sendiri menggunakan contoh Sell Put. Jadi kalau Sell Put sudah paham, Sell Call juga pasti bisa memahami sendiri....:)
Intinya: Jika Pembeli Call mempunyai "HAK" membeli saham di harga strike price, maka Penjual Call punya "KEWAJIBAN" menjual saham yang akan dibeli oleh Pembeli Call di harga strike price meski harga di pasar jauh diatas harga strike price tersebut.
Oke...bisa dimengerti....???? Pasti bisa !!!
Strategi Daya Ungkit 2 : Buy Put
Sekedar mengingatkan bahwa Put Options adalah Hak untuk menjual saham di
harga tertentu (strikeprice) dalam jangka waktu tertentu (expiring).
Strategi ini merupakan daya ungkit dari strategi short sell saham (menjual saham yang belum kita miliki).
Perkiraan arah : Bearish (turun)
Resiko : Terbatas (Maksimum sebatas premi put yang dibayar)
Pengaruh penyusutan waktu : Merugikan
Maksimum keuntungan : Tidak terbatas
Break Even point : Put strikeprice - premi put
Pemilihan saham : Likuid artinya rata-rata volume perhari di atas 500.000 lembar
Pemilihan options : Open interest minimal 500 kontrak
Contoh:
Pada 3 januari 2012 saham ABCD berada pada harga $40
Put options pada saham ABCD expired April 2012 strike price 40 harganya $1.75 perlembar
Untuk melihat "daya ungkitnya" kita akan membandingkan 2 trader yang berbeda yaitu trader A melakukan short sell saham ABCD (menjual saham tanpa memiliki saham terlebih dahulu tapi dengan jaminan dia akan membeli lagi untuk menutup transaksinya) dan trader B yang membeli Put Options dengan 4 skenario yang mungkin terjadi di bawah ini:
Skenario 1 : Harga saham turun menjadi $20.
Skenario 2 : Harga saham turun menjadi $38,25
Skenario 3 : Harga saham tetap di $40
Skenario 4 : Harga saham naik menjadi $20
Trader A melakukan short sell 1000 lembar saham ABCD. Modalnya adalah 1000 x $40 = $40.000,-*Uangnya sementara ditahan oleh broker sampai nanti dia menutup shortsell tersebut dengan cara membeli kembali saham yang dia jual tadi karena pada teknisnya dia meminjam saham pada broker dan dijual di harga $40.
Trader B membeli 10 kontrak Put Option saham ABCD expired April 2012 strike price 40 harganya $1.75 perlembar. Modalnya 10 kontrak x 100x $1,75 = $1750,- *ingat, 1 kontrak options mewakili 100 lembar saham sehingga dengan membeli 10 kontrak call option tersebut, maka Trader B berhak menjual 1000 lembar saham ABCD dengan harga $40 per lembar selama kontrak belum expired.
Oke kita lihat hasilnya dari 4 skenario tersebut:
Skenario 1: Saat expiration harga saham ABCD turun menjadi $20
Trader A yang short sell 1000 saham ABCD akan memperoleh keuntungan sebesar $40.000 - $20.000 = $20.000
Trader A bisa membeli dengan harga lebih rendah(short covering atau penutupan penjualan kosong), yaitu $20 per lembar untuk menutupi saham yang dia pinjam pada broker untuk dijual(short sell) pada harga $40.
BEJO trader A = (Net profit / modal) x 100%
= ($20.000 / $40.000) x 100%
= 50%
Trader B yang punya 10 kontrak Put Options berhak menjual 1000 lembar saham di harga $40 meski saat itu harga saham ABCD berada pada harga $20 di pasar.
Maka keuntungan yang diperoleh Trader B adalah:
(10 kontrak x 100 saham x selisih harga pasar dgn strikeprice yaitu $20) - modal awal $1750 = $18.250*net profit
*Net profit bisa diperoleh dengan cara menjual options tersebut tanpa harus membeli/menjual sahamnya terlebih dahulu.
BEJO trader B = ($18250 / $1750) x 100%
= 1043%
BEJO atau return on investment = rasio laba / modal
Dari skenario pertama ini terlihat trader B dengan modal yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan trader A mendapatkan BEJO yang jauh lebih besar. Inilah salah satu fungsi options yaitu sebagai daya ungkit (leverage)
Skenario 2: Saat expiration harga saham ABCD turun menjadi $38,25 .
Trader A yang shortsell 1000 lembar saham ABCD dengan harga $40 akan memperoleh keuntungan $1,75 perlembar sehingga total keuntungan = $1750.
BEJO trader A = (Net profit/modal) x 100%
= ($1750 / $40.000) x 100
= 4,38%
Trader B yang punya 10 kontrak Call Options berhak menjual 1000 lembar saham di harga $40 meski saat itu harga saham ABCD berada pada harga $38,25 di pasar.
Maka keuntungan yang diperoleh Trader B adalah:
(10 kontrak x 100 saham x selisih harga pasar dgn strikeprice yaitu $1,75) - modal awal $1750 = $0
Trader B tidak untung dan tidak rugi alias impas. Jadi $38,25 disebut titik impas (Break Even Point atau BEP)
BEP Buy Put =Put Strike Price - Premi Put
Pada skenario 2 ini, BEP membeli put option lebih rendah daripada short sell saham karena ada premi yang dibayarkan. BEP buy put adalah $38,25 sedangkan BEP Short sell saham adalah $40.
Skenario 3: Saat expiration harga saham ABCD tetap di $40 .
Trader A yang short sell 1000 lembar saham ABCD dengan harga $40 tidak untung dan juga tidak rugi alias impas karena saat short sell saham di harga $40.
Namun Trader B yang membeli put options di strikeprice $40 akan rugi sebesar premi yang dibayar yaitu $1750 karena put options yang dibelinya tidak lagi mempunyai nilai atau disebut expired worthless. Karena membeli kontrak options adalah hak dan bukan kewajiban, maka kita bisa membatalkan atau tidak jadi beli sahamnya.
Skenario 4: Saat expiration harga saham ABCD naik menjadi $80
Trader A yang membeli 1000 lembar saham ABCD dengan harga $40 akan rugi(loss)sebesar $40.000,- (yaitu hasil dari 1000 lembar x kerugian $40 perlembar).
Sedangkan trader B yang membeli put options tetap rugi hanya $1750 karena membiarkan haknya expired worthless.
Jadi berapapun kenaikan harga saham ABCD, kerugian trader B tetap terbatas pada $1750 saja. Sementara trader A akan rugi bahkan habis modal jika naik sampai $80.
Tabel Perhitungan Profit/Loss
Kesimpulannya:
1.Membeli put options jauh lebih menguntungkan karena modal yang diperlukan jauh lebih kecil dibanding short sell sahamnya. (Daya ungkit)
2. Jika harga saham naik melonjak tinggi, kerugian dari put options jauh lebih kecil daripada short sell sahamnya sehingga sangat mengurangi resiko kerugian.
Strategi ini merupakan daya ungkit dari strategi short sell saham (menjual saham yang belum kita miliki).
Perkiraan arah : Bearish (turun)
Resiko : Terbatas (Maksimum sebatas premi put yang dibayar)
Pengaruh penyusutan waktu : Merugikan
Maksimum keuntungan : Tidak terbatas
Break Even point : Put strikeprice - premi put
Pemilihan saham : Likuid artinya rata-rata volume perhari di atas 500.000 lembar
Pemilihan options : Open interest minimal 500 kontrak
Contoh:
Pada 3 januari 2012 saham ABCD berada pada harga $40
Put options pada saham ABCD expired April 2012 strike price 40 harganya $1.75 perlembar
Untuk melihat "daya ungkitnya" kita akan membandingkan 2 trader yang berbeda yaitu trader A melakukan short sell saham ABCD (menjual saham tanpa memiliki saham terlebih dahulu tapi dengan jaminan dia akan membeli lagi untuk menutup transaksinya) dan trader B yang membeli Put Options dengan 4 skenario yang mungkin terjadi di bawah ini:
Skenario 1 : Harga saham turun menjadi $20.
Skenario 2 : Harga saham turun menjadi $38,25
Skenario 3 : Harga saham tetap di $40
Skenario 4 : Harga saham naik menjadi $20
Trader A melakukan short sell 1000 lembar saham ABCD. Modalnya adalah 1000 x $40 = $40.000,-*Uangnya sementara ditahan oleh broker sampai nanti dia menutup shortsell tersebut dengan cara membeli kembali saham yang dia jual tadi karena pada teknisnya dia meminjam saham pada broker dan dijual di harga $40.
Trader B membeli 10 kontrak Put Option saham ABCD expired April 2012 strike price 40 harganya $1.75 perlembar. Modalnya 10 kontrak x 100x $1,75 = $1750,- *ingat, 1 kontrak options mewakili 100 lembar saham sehingga dengan membeli 10 kontrak call option tersebut, maka Trader B berhak menjual 1000 lembar saham ABCD dengan harga $40 per lembar selama kontrak belum expired.
Oke kita lihat hasilnya dari 4 skenario tersebut:
Skenario 1: Saat expiration harga saham ABCD turun menjadi $20
Trader A yang short sell 1000 saham ABCD akan memperoleh keuntungan sebesar $40.000 - $20.000 = $20.000
Trader A bisa membeli dengan harga lebih rendah(short covering atau penutupan penjualan kosong), yaitu $20 per lembar untuk menutupi saham yang dia pinjam pada broker untuk dijual(short sell) pada harga $40.
BEJO trader A = (Net profit / modal) x 100%
= ($20.000 / $40.000) x 100%
= 50%
Trader B yang punya 10 kontrak Put Options berhak menjual 1000 lembar saham di harga $40 meski saat itu harga saham ABCD berada pada harga $20 di pasar.
Maka keuntungan yang diperoleh Trader B adalah:
(10 kontrak x 100 saham x selisih harga pasar dgn strikeprice yaitu $20) - modal awal $1750 = $18.250*net profit
*Net profit bisa diperoleh dengan cara menjual options tersebut tanpa harus membeli/menjual sahamnya terlebih dahulu.
BEJO trader B = ($18250 / $1750) x 100%
= 1043%
BEJO atau return on investment = rasio laba / modal
Dari skenario pertama ini terlihat trader B dengan modal yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan trader A mendapatkan BEJO yang jauh lebih besar. Inilah salah satu fungsi options yaitu sebagai daya ungkit (leverage)
Skenario 2: Saat expiration harga saham ABCD turun menjadi $38,25 .
Trader A yang shortsell 1000 lembar saham ABCD dengan harga $40 akan memperoleh keuntungan $1,75 perlembar sehingga total keuntungan = $1750.
BEJO trader A = (Net profit/modal) x 100%
= ($1750 / $40.000) x 100
= 4,38%
Trader B yang punya 10 kontrak Call Options berhak menjual 1000 lembar saham di harga $40 meski saat itu harga saham ABCD berada pada harga $38,25 di pasar.
Maka keuntungan yang diperoleh Trader B adalah:
(10 kontrak x 100 saham x selisih harga pasar dgn strikeprice yaitu $1,75) - modal awal $1750 = $0
Trader B tidak untung dan tidak rugi alias impas. Jadi $38,25 disebut titik impas (Break Even Point atau BEP)
BEP Buy Put =Put Strike Price - Premi Put
Pada skenario 2 ini, BEP membeli put option lebih rendah daripada short sell saham karena ada premi yang dibayarkan. BEP buy put adalah $38,25 sedangkan BEP Short sell saham adalah $40.
Skenario 3: Saat expiration harga saham ABCD tetap di $40 .
Trader A yang short sell 1000 lembar saham ABCD dengan harga $40 tidak untung dan juga tidak rugi alias impas karena saat short sell saham di harga $40.
Namun Trader B yang membeli put options di strikeprice $40 akan rugi sebesar premi yang dibayar yaitu $1750 karena put options yang dibelinya tidak lagi mempunyai nilai atau disebut expired worthless. Karena membeli kontrak options adalah hak dan bukan kewajiban, maka kita bisa membatalkan atau tidak jadi beli sahamnya.
Skenario 4: Saat expiration harga saham ABCD naik menjadi $80
Trader A yang membeli 1000 lembar saham ABCD dengan harga $40 akan rugi(loss)sebesar $40.000,- (yaitu hasil dari 1000 lembar x kerugian $40 perlembar).
Sedangkan trader B yang membeli put options tetap rugi hanya $1750 karena membiarkan haknya expired worthless.
Jadi berapapun kenaikan harga saham ABCD, kerugian trader B tetap terbatas pada $1750 saja. Sementara trader A akan rugi bahkan habis modal jika naik sampai $80.
Tabel Perhitungan Profit/Loss
Skenario | Pergerakan saham | Trader A Profit/loss US$ |
Trader B Profit/loss US$ |
1 | Saham turun menjadi $20 | 20.000 | 18.250 |
2 | Saham turun menjadi $38,25 | 1750 | 0 |
3 | saham tetap | 0 | -1750 |
4 | Saham naik menjadi $80 | -40.000 | -1750 |
Kesimpulannya:
1.Membeli put options jauh lebih menguntungkan karena modal yang diperlukan jauh lebih kecil dibanding short sell sahamnya. (Daya ungkit)
2. Jika harga saham naik melonjak tinggi, kerugian dari put options jauh lebih kecil daripada short sell sahamnya sehingga sangat mengurangi resiko kerugian.
Strategi Daya Ungkit 1 : Buy Call
Strategi ini dinamakan strategi daya ungkit karena keuntungan yang bisa
didapat jauh lebih besar daripada membeli saham dengan modal yang sama.
Perkiraan arah : Bullish (naik)
Resiko : Terbatas (Maksimum sebatas premi call yang dibayar)
Pengaruh penyusutan waktu : Merugikan
Maksimum keuntungan : Tidak terbatas
Break Even point : Call strikeprice + premi call
Pemilihan saham : Likuid artinya rata-rata volume perhari di atas 500.000 lembar
Pemilihan options : Open interest minimal 500 kontrak
Contoh:
Pada 3 januari 2012 saham ABCD berada pada harga $40
Call options pada saham ABCD expired April 2012 strike price 40 harganya $2,3 perlembar
Untuk melihat "daya ungkitnya" kita akan membandingkan 2 trader yang berbeda yaitu trader A membeli saham ABCD dan trader B yang membeli Call Options dengan 4 skenario yang mungkin terjadi di bawah ini:
Skenario 1 : Harga saham naik menjadi $80.
Skenario 2 : Harga saham naik menjadi $42,3
Skenario 3 : Harga saham tetap di $40
Skenario 4 : Harga saham turun menjadi $20
Trader A membeli 1000 lembar saham ABCD. Modalnya adalah 1000 x $40 = $40.000,-
Trader B membeli 10 kontrak Call Option saham ABCD expired April 2012 strike price 40 harganya $2,3 perlembar. Modalnya 10 kontrak x 100x $2,3 = $2300,- *ingat, 1 kontrak options mewakili 100 lembar saham sehingga dengan membeli 10 kontrak call option tersebut, maka Trader B berhak membeli 1000 lembar saham ABCD dengan harga $40 per lembar selama kontrak belum expired.
Oke kita lihat hasilnya dari 4 skenario tersebut:
Skenario 1: Saat expiration harga saham ABCD naik menjadi $80
Trader A yang membeli 1000 saham ABCD akan memperoleh keuntungan sebesar $80.000 - $40.000 = $40.000
BEJO trader A = (net profit / modal) x 100%
= ($40.000 / $40.000) x 100%
= 100%
Trader B yang punya 10 kontrak Call Options berhak membeli 1000 lembar saham di harga $40 meski saat itu harga saham ABCD berada pada harga $80 di pasar.
Maka keuntungan yang diperoleh Trader B adalah:
(10 kontrak x 100 saham x selisih harga pasar dgn strikeprice yaitu $40) - modal awal $2300 = $37.700*
*Net profit bisa diperoleh dengan cara menjual options tersebut tanpa harus membeli/menjual sahamnya terlebih dahulu.
BEJO trader B = ($37.700 / $2300) x 100%
= 1639%
BEJO atau return on investment = rasio laba / modal
Dari skenario pertama ini terlihat trader B dengan modal yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan trader A mendapatkan BEJO yang jauh lebih besar. Inilah salah satu fungsi options yaitu sebagai daya ungkit (leverage)
Skenario 2: Saat expiration harga saham ABCD naik menjadi $42,3 .
Trader A yang membeli 1000 lembar saham ABCD dengan harga $40 akan memperoleh keuntungan $2,3 perlembar sehingga total keuntungan = $2300.
ROI trader A = (Net profit/modal) x 100%
= ($2300 / $40.000) x 100
= 5,75%
Trader B yang punya 10 kontrak Call Options berhak membeli 1000 lembar saham di harga $40 meski saat itu harga saham ABCD berada pada harga $42,3 di pasar.
Maka keuntungan yang diperoleh Trader B adalah:
(10 kontrak x 100 saham x selisih harga pasar dgn strikeprice yaitu $2,3) - modal awal $2300 = $0
Trader B tidak untung dan tidak rugi alias impas. Jadi $42,3 disebut titik impas (Break Even Point atau BEP)
BEP buy Call = Call strike price + premi Call
Pada skenario 2 ini, BEP membeli call option lebih tinggi daripada membeli saham karena ada premi yang dibayarkan. BEP buy call adalah $42,3 sedangkan BEP beli saham adalah $40.
Skenario 3: Saat expiration harga saham ABCD tetap di $40 .
Trader A yang membeli 1000 lembar saham ABCD dengan harga $40 idak untung dan juga tidak rugi alias impas karena saat beli saham di harga $40.
Namun Trader B yang membeli call options di strikeprice $40 akan rugi sebesar premi yang dibayar yaitu $2300 karena call options yang dibelinya tidak lagi mempunyai nilai atau disebut expired worthless. Karena membeli kontrak options adalah hak dan bukan kewajiban, maka kita bisa membatalkan atau tidak jadi beli sahamnya.
Skenario 4: Saat expiration harga saham ABCD turun menjadi $20 .Trader A yang membeli 1000 lembar saham ABCD dengan harga $40 akan rugi(loss)sebesar $20.000,- (yaitu hasil dari 1000 lembar x kerugian $20 perlembar).
Sedangkan trader B yang membeli call options tetap rugi hanya $2.300 karena membiarkan haknya expired worthless.
Jadi berapapun penurunan harga saham ABCD, kerugian trader B tetap terbatas pada $2300 saja. Sementara trader A akan rugi sangat banyak.
Tabel Perhitungan Profit/Loss
Kesimpulannya:
1.Membeli call options jauh lebih menguntungkan karena modal yang diperlukan jauh lebih kecil dibanding membeli sahamnya. (Daya ungkit)
2. Jika harga saham anjlok, kerugian dari call options jauh lebih kecil daripada beli sahamnya sehingga sangat mengurangi resiko kerugian.
Perkiraan arah : Bullish (naik)
Resiko : Terbatas (Maksimum sebatas premi call yang dibayar)
Pengaruh penyusutan waktu : Merugikan
Maksimum keuntungan : Tidak terbatas
Break Even point : Call strikeprice + premi call
Pemilihan saham : Likuid artinya rata-rata volume perhari di atas 500.000 lembar
Pemilihan options : Open interest minimal 500 kontrak
Contoh:
Pada 3 januari 2012 saham ABCD berada pada harga $40
Call options pada saham ABCD expired April 2012 strike price 40 harganya $2,3 perlembar
Untuk melihat "daya ungkitnya" kita akan membandingkan 2 trader yang berbeda yaitu trader A membeli saham ABCD dan trader B yang membeli Call Options dengan 4 skenario yang mungkin terjadi di bawah ini:
Skenario 1 : Harga saham naik menjadi $80.
Skenario 2 : Harga saham naik menjadi $42,3
Skenario 3 : Harga saham tetap di $40
Skenario 4 : Harga saham turun menjadi $20
Trader A membeli 1000 lembar saham ABCD. Modalnya adalah 1000 x $40 = $40.000,-
Trader B membeli 10 kontrak Call Option saham ABCD expired April 2012 strike price 40 harganya $2,3 perlembar. Modalnya 10 kontrak x 100x $2,3 = $2300,- *ingat, 1 kontrak options mewakili 100 lembar saham sehingga dengan membeli 10 kontrak call option tersebut, maka Trader B berhak membeli 1000 lembar saham ABCD dengan harga $40 per lembar selama kontrak belum expired.
Oke kita lihat hasilnya dari 4 skenario tersebut:
Skenario 1: Saat expiration harga saham ABCD naik menjadi $80
Trader A yang membeli 1000 saham ABCD akan memperoleh keuntungan sebesar $80.000 - $40.000 = $40.000
BEJO trader A = (net profit / modal) x 100%
= ($40.000 / $40.000) x 100%
= 100%
Trader B yang punya 10 kontrak Call Options berhak membeli 1000 lembar saham di harga $40 meski saat itu harga saham ABCD berada pada harga $80 di pasar.
Maka keuntungan yang diperoleh Trader B adalah:
(10 kontrak x 100 saham x selisih harga pasar dgn strikeprice yaitu $40) - modal awal $2300 = $37.700*
*Net profit bisa diperoleh dengan cara menjual options tersebut tanpa harus membeli/menjual sahamnya terlebih dahulu.
BEJO trader B = ($37.700 / $2300) x 100%
= 1639%
BEJO atau return on investment = rasio laba / modal
Dari skenario pertama ini terlihat trader B dengan modal yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan trader A mendapatkan BEJO yang jauh lebih besar. Inilah salah satu fungsi options yaitu sebagai daya ungkit (leverage)
Skenario 2: Saat expiration harga saham ABCD naik menjadi $42,3 .
Trader A yang membeli 1000 lembar saham ABCD dengan harga $40 akan memperoleh keuntungan $2,3 perlembar sehingga total keuntungan = $2300.
ROI trader A = (Net profit/modal) x 100%
= ($2300 / $40.000) x 100
= 5,75%
Trader B yang punya 10 kontrak Call Options berhak membeli 1000 lembar saham di harga $40 meski saat itu harga saham ABCD berada pada harga $42,3 di pasar.
Maka keuntungan yang diperoleh Trader B adalah:
(10 kontrak x 100 saham x selisih harga pasar dgn strikeprice yaitu $2,3) - modal awal $2300 = $0
Trader B tidak untung dan tidak rugi alias impas. Jadi $42,3 disebut titik impas (Break Even Point atau BEP)
BEP buy Call = Call strike price + premi Call
Pada skenario 2 ini, BEP membeli call option lebih tinggi daripada membeli saham karena ada premi yang dibayarkan. BEP buy call adalah $42,3 sedangkan BEP beli saham adalah $40.
Skenario 3: Saat expiration harga saham ABCD tetap di $40 .
Trader A yang membeli 1000 lembar saham ABCD dengan harga $40 idak untung dan juga tidak rugi alias impas karena saat beli saham di harga $40.
Namun Trader B yang membeli call options di strikeprice $40 akan rugi sebesar premi yang dibayar yaitu $2300 karena call options yang dibelinya tidak lagi mempunyai nilai atau disebut expired worthless. Karena membeli kontrak options adalah hak dan bukan kewajiban, maka kita bisa membatalkan atau tidak jadi beli sahamnya.
Skenario 4: Saat expiration harga saham ABCD turun menjadi $20 .Trader A yang membeli 1000 lembar saham ABCD dengan harga $40 akan rugi(loss)sebesar $20.000,- (yaitu hasil dari 1000 lembar x kerugian $20 perlembar).
Sedangkan trader B yang membeli call options tetap rugi hanya $2.300 karena membiarkan haknya expired worthless.
Jadi berapapun penurunan harga saham ABCD, kerugian trader B tetap terbatas pada $2300 saja. Sementara trader A akan rugi sangat banyak.
Tabel Perhitungan Profit/Loss
Skenario | Pergerakan saham | Trader A Profit/loss US$ |
Trader B Profit/loss US$ |
1 | Saham naik menjadi $80 | 40.000 | 37.700 |
2 | Saham naik menjadi $42,3 | 2300 | 0 |
3 | saham tetap | 0 | -2300 |
4 | Saham turun menjadi $20 | -20.000 | -2300 |
Kesimpulannya:
1.Membeli call options jauh lebih menguntungkan karena modal yang diperlukan jauh lebih kecil dibanding membeli sahamnya. (Daya ungkit)
2. Jika harga saham anjlok, kerugian dari call options jauh lebih kecil daripada beli sahamnya sehingga sangat mengurangi resiko kerugian.
Tempat Latihan Virtual Trading
Untuk latihan ujicoba strategi dan menambah pengalaman trading, jangan
langsung pakai uang real. Saran saya pakai uang virtual. broker
optionsxpress.com menyediakan sarana latihan tersebut. Caranya:
1. Kita mendaftar dulu ke www.optionsxpress.com tapi tidak usah kirim uang dulu. gunakan virtual tradenya. Disana kita diberi $25000 sebagai modal untuk latihan dengan data harga saham dan option real.
2. Jika mendaftar langsung terlalu ribet, ada cara cepatnya yaitu melalui web megaoptions.com
Caranya: buka web www.megaoptions.com lalu pilih "virtual trade" dipojok kanan atas. untuk browser yang memblock redirect otomatis, harus di allow untuk web megaoptions supaya tampilan webnya kelihatan.
setelah virtual trade di klik, muncul halaman baru, ada 2 pilihan disana. Pilih "optionsxpress virtual trade".
Muncul window baru "virtual trading login". Pilih "create new account". Ada di sebelah kanan.
Lalu isi semua kotak yang ditandai bintang merah. setelah itu. Ingat, username dan password minimal 6 karakter. Setelah itu, bisa mulai trading. tentu harus login dulu pakai username dan password yang tadi dibuat.
Bagian yang penting dalam account tersebut adalah bagian "Trade".
-pilihan option jika ingin transaksi option call atau put saja.
-pilihan stock jika ingin transaksi saham saja
-pilihan coveredcall jika ingin transaksi kombinasi saham+options
-pilihan all-in-one trade ticket untuk trader yang sudah pengalaman.
-pilihan futures, diabaikan saja karena bukan options
-pilihan xspreads jika ingin transaksi kombinasi option 2 kaki, 3 kaki dan 4 kaki.
-pilihan order status untuk melihat transaksi yang sudah dibuat, sudah filled(terjadi) atau masih nawar. disini juga bisa modifikasi transaksi dengan syarat belum filled.
Oke. Itu dulu.
Kalau ada pertanyaan bisa diajukan di kolom komentar atau di facebook.
1. Kita mendaftar dulu ke www.optionsxpress.com tapi tidak usah kirim uang dulu. gunakan virtual tradenya. Disana kita diberi $25000 sebagai modal untuk latihan dengan data harga saham dan option real.
2. Jika mendaftar langsung terlalu ribet, ada cara cepatnya yaitu melalui web megaoptions.com
Caranya: buka web www.megaoptions.com lalu pilih "virtual trade" dipojok kanan atas. untuk browser yang memblock redirect otomatis, harus di allow untuk web megaoptions supaya tampilan webnya kelihatan.
setelah virtual trade di klik, muncul halaman baru, ada 2 pilihan disana. Pilih "optionsxpress virtual trade".
Muncul window baru "virtual trading login". Pilih "create new account". Ada di sebelah kanan.
Lalu isi semua kotak yang ditandai bintang merah. setelah itu. Ingat, username dan password minimal 6 karakter. Setelah itu, bisa mulai trading. tentu harus login dulu pakai username dan password yang tadi dibuat.
Bagian yang penting dalam account tersebut adalah bagian "Trade".
-pilihan option jika ingin transaksi option call atau put saja.
-pilihan stock jika ingin transaksi saham saja
-pilihan coveredcall jika ingin transaksi kombinasi saham+options
-pilihan all-in-one trade ticket untuk trader yang sudah pengalaman.
-pilihan futures, diabaikan saja karena bukan options
-pilihan xspreads jika ingin transaksi kombinasi option 2 kaki, 3 kaki dan 4 kaki.
-pilihan order status untuk melihat transaksi yang sudah dibuat, sudah filled(terjadi) atau masih nawar. disini juga bisa modifikasi transaksi dengan syarat belum filled.
Oke. Itu dulu.
Kalau ada pertanyaan bisa diajukan di kolom komentar atau di facebook.
Jurus Kombinasi = Jurus LOWO SAKTI beli asuransi (Collar) pakai uang hasil nagih kost bulanan
Tindakan: beli saham + jual call + beli put
Sangat-sangat low risk....
Hanya buat orang yang super penakut.....
Jika high risk high gain, maka low risk low gain....
untuk beli put sebaiknya di atas 6 bulan dan jual call 1 bulan...
Sangat-sangat low risk....
Hanya buat orang yang super penakut.....
Jika high risk high gain, maka low risk low gain....
untuk beli put sebaiknya di atas 6 bulan dan jual call 1 bulan...
Intermezzo: Kenapa namanya "LOWO SAKTI"????
Karena ada pertanyaan dari teman tentang isi blog ini apa dan kenapa
namanya "LOWO SAKTI", maka saya coba sedikit menjelaskan...
Perguruan ini
mempelajari tentang jual beli saham dan options (kontrak
saham)...Khususnya di bursa saham Amerika (Newyork stock exchange,
American stock exchange,Chicago board options exchange, dan lain-lain)
.
"LOWO" itu
maksudnya tradingnya malam karena transaksi jual belinya di bursa
amerika. Karena disana bursa saham buka jam 8:30 pagi sampai jam 3 sore(untuk bulan tertentu tanpa Daylight Saving Time akan menjadi 9:30 sd 4 sore),
sementara kita selisihnya 12 jam, maka
disini buka jam 20:30 malam sampai jam 03:00 dinihari....Kan LOWO cari
makannya malam....
"Sakti", itu maksudnya strategi jual
belinya bisa diandalkan sehingga resikonya kecil tapi untungnya
lumayan......
Nama hanya untuk pengenal saja.
Yang terpenting ilmunya bisa dipelajari, dipraktekan/diamalkan dan diambil keuntungannya secara riil....
Selamat belajar, semoga sukses....
Yang terpenting ilmunya bisa dipelajari, dipraktekan/diamalkan dan diambil keuntungannya secara riil....
Selamat belajar, semoga sukses....
Jurus LOWO SAKTI Beli Asuransi (Protective Put)
Jurus ini diciptakan untuk mereka yang terlalu takut berinvestasi di dunia saham dan options....
Ingat, jurus ini sangat bagus untuk mereka yang pengen beli saham tapi takut saham anjlok.
Jurus LOWO SAKTI Beli Asuransi (low risk)
Tindakan: Beli saham + beli put
contoh riil: Beli saham Newmont 100 lembar di harga $48.99 + beli put strike price $50 masa berlaku sampai januari 2014 (masih 1 tahun 4 bulan).
Kita lihat grafiknya:
Put yang kita beli akan melindungi saham kita dari kejatuhan/anjlok. Jadi sangat mirip dengan asuransi. Sementara jika sahamnya naik, maka keuntungan meningkat dan bisa langsung dijual tanpa menunggu sampai expired.
Strateginya sederhana, namun sangat aman dari segi resiko.
Kalau masih bingung, bisa konsultasi....
Ingat, jurus ini sangat bagus untuk mereka yang pengen beli saham tapi takut saham anjlok.
Jurus LOWO SAKTI Beli Asuransi (low risk)
Tindakan: Beli saham + beli put
contoh riil: Beli saham Newmont 100 lembar di harga $48.99 + beli put strike price $50 masa berlaku sampai januari 2014 (masih 1 tahun 4 bulan).
Kita lihat grafiknya:
Put yang kita beli akan melindungi saham kita dari kejatuhan/anjlok. Jadi sangat mirip dengan asuransi. Sementara jika sahamnya naik, maka keuntungan meningkat dan bisa langsung dijual tanpa menunggu sampai expired.
Strateginya sederhana, namun sangat aman dari segi resiko.
Kalau masih bingung, bisa konsultasi....
Jurus LOWO SAKTI Nagih Kost Bulanan (Covered Call)
Oke, tak perlu bertele-tele dengan teori, kita langsung melatih
Jurus-Jurus LOWO SAKTI. Penyempurnaan teori bisa dilakukan sambil
jalan. Jurus-jurus LOWO SAKTI sengaja dibuat untuk meminimalkan resiko
dan memaksimalkan profit.
Kita masuk jurus pertama yaitu LOWO SAKTI nagih kost bulanan.
Jurus ini saya pilih sebagai jurus pertama karena banyak anggota LOWO SAKTI yang hanya tahu kalau bisnis passive income paling populer adalah bisnis rumah kost/kontrakan.
Hanya saja, kalau buat kost atau kontrakan biayanya sangat mahal dan dapatnya hanya 3% sd 4% pertahun (0.25% sd 0.33 % per bulan) dari biaya beli tanah dan bangun rumah.
Karena itu kita bangun rumah kost yang lebih murah, namun hasilnya jauh lebih besar.
Tindakan: Beli saham + Jual Call
Saham disini bertindak sebagai "rumah kost", sedangkan call adalah biaya kost bulanan.
Oke, kita langsung ke contoh riil.
Saya pakai saham perusahaan tambang emas yang juga menambang di Indonesia namun induknya terdaftar di bursa New York (wallstreet) yaitu Newmont (Newmont Mining Corp.)
Ada teman sma yang kerja di Newmont yang di Indonesia...he...he...peace bro....
Perlu diingat:
1 kontrak options adalah hak untuk membeli atau menjual 100 lembar sahamnya.
Untuk margin account, broker akan meminjamkan uang untuk beli saham sebesar dana yang kita invest. misalnya invest $2500, maka broker meminjamkan $2500 sehingga kita bisa membeli saham sebesar $5000. Kalau options harus cash, tidak bisa pinjam broker.
Tindakan riil: beli saham newmont 100 lembar dengan harga saat ini $48.55 per lembar + jual call 1 kontrak expired sept 2012 strike price $49.
Lihat gambar dibawah ini:
Lalu kita lihat grafiknya:
See...2.85% dalam waktu 22 hari (dari 30 agustus 2012 sd 21 september 2012). Itu kalau cash, kalau margin, maka keuntungannya 2x lipat yaitu lebih dari 5% sebulan. Ini belum ditambah dividen yang bisa didapat jika kita pegang sahamnya. Jika setiap bulan bisa dapat 5%, dalam setahun bisa 60%.
Hitungan margin, kita beli 100 lembar saham seharga $4855 hanya perlu dana separuhnya sekitar $2428
Bisa dilihatkan? Anda bisa dapat uang kost 1 tahun di dunia nyata, hanya dalam kurang dari 1 bulan di Options dan tentu modalnya lebih murah, serta tak perlu stress ngurusin ijin atau sertifikat saat jual beli tanah/rumah untuk kost.
Pemilihan saham sebaiknya masuk dalam indeks S&P 500 (500 saham terbaik di US dari sekitar 10ribu saham yang terdaftar di bursa)
Silahkan dipahami dulu. penjelasan keuntungan dan resikonya dilanjutkan nanti.
Pertanyaan dan komentar silahkan diajukan...
Kalau mau jawaban detail bisa ketemu langsung...
Kita masuk jurus pertama yaitu LOWO SAKTI nagih kost bulanan.
Jurus ini saya pilih sebagai jurus pertama karena banyak anggota LOWO SAKTI yang hanya tahu kalau bisnis passive income paling populer adalah bisnis rumah kost/kontrakan.
Hanya saja, kalau buat kost atau kontrakan biayanya sangat mahal dan dapatnya hanya 3% sd 4% pertahun (0.25% sd 0.33 % per bulan) dari biaya beli tanah dan bangun rumah.
Karena itu kita bangun rumah kost yang lebih murah, namun hasilnya jauh lebih besar.
Tindakan: Beli saham + Jual Call
Saham disini bertindak sebagai "rumah kost", sedangkan call adalah biaya kost bulanan.
Oke, kita langsung ke contoh riil.
Saya pakai saham perusahaan tambang emas yang juga menambang di Indonesia namun induknya terdaftar di bursa New York (wallstreet) yaitu Newmont (Newmont Mining Corp.)
Ada teman sma yang kerja di Newmont yang di Indonesia...he...he...peace bro....
Perlu diingat:
1 kontrak options adalah hak untuk membeli atau menjual 100 lembar sahamnya.
Untuk margin account, broker akan meminjamkan uang untuk beli saham sebesar dana yang kita invest. misalnya invest $2500, maka broker meminjamkan $2500 sehingga kita bisa membeli saham sebesar $5000. Kalau options harus cash, tidak bisa pinjam broker.
Tindakan riil: beli saham newmont 100 lembar dengan harga saat ini $48.55 per lembar + jual call 1 kontrak expired sept 2012 strike price $49.
Lihat gambar dibawah ini:
Lalu kita lihat grafiknya:
See...2.85% dalam waktu 22 hari (dari 30 agustus 2012 sd 21 september 2012). Itu kalau cash, kalau margin, maka keuntungannya 2x lipat yaitu lebih dari 5% sebulan. Ini belum ditambah dividen yang bisa didapat jika kita pegang sahamnya. Jika setiap bulan bisa dapat 5%, dalam setahun bisa 60%.
Hitungan margin, kita beli 100 lembar saham seharga $4855 hanya perlu dana separuhnya sekitar $2428
Bisa dilihatkan? Anda bisa dapat uang kost 1 tahun di dunia nyata, hanya dalam kurang dari 1 bulan di Options dan tentu modalnya lebih murah, serta tak perlu stress ngurusin ijin atau sertifikat saat jual beli tanah/rumah untuk kost.
Pemilihan saham sebaiknya masuk dalam indeks S&P 500 (500 saham terbaik di US dari sekitar 10ribu saham yang terdaftar di bursa)
Silahkan dipahami dulu. penjelasan keuntungan dan resikonya dilanjutkan nanti.
Pertanyaan dan komentar silahkan diajukan...
Kalau mau jawaban detail bisa ketemu langsung...
belajar options untuk pemula bagian 4: Istilah-istilah penting dI options
OPTIONS CHAINS
OPTIONS chains adalah suatu tabel yang menunjukkan :
•
Harga Saham/Underlying Asset
•
Bid, Ask, Last Price, Spread
•
Expiration Date
•
Jenis options.
•
Strike Price
•
Options Symbol
•
Premi dari options tersebut pada suatu waktu
A. APA ITU BID DAN ASK…?
Kalau Anda mengunjungi website OPTIONS express, bisa di kunjungi di
https://www.OPTIONSxpress.com dan setelah Anda membuat virtual account. Anda
dapat mengecek bid dan ask saham tersebut dengan mengetik kode symbol saham
tersebut dan akan terlihat tampilan sebagai berikut :
1. ASK PRICE
Yaitu harga penawaran, maksudnya harga terendah yang di ajukan oleh calon
penjual. Jika kita ingin membeli maka harga ask akan menjadi patokan. Harga
Ask umumnya berada di sebelah kanan.
2. BID PRICE
Yaitu harga pengajuan, maksudnya harga tertinggi yang diajukan oleh calon
pembeli (harga permintaan), jika kita ingin menjual maka harga Bid akan menjadi
patokan. Harga Bid ini umumnya ada di sebelah kiri.
3.LAST PRICE
Yaitu harga yang terjadi pada saat perdagangan terakhir.
4.SPREAD
Yaitu selisih antara harga ask dan harga bid. Orang yang akan mendapatkan
spread ini di sebut market maker. Mereka akan mencocokkan antara order
pembelian dengan order penjualan.
Ketika banyak order pembelian masuk lebih dari order penjualan, mereka akan
meningkatkan harga saham dan akan berlaku sebaliknya. Dengan cara inilah
mereka menciptakan market.
Pertanyaanya adalah…Apakah kita dapat meletakkan order untuk membeli saham
pada harga spread ? Jawabannya adalah ya, Anda tentu saja dapat meletakkan
order pembelian pada harga spread, namun order kita akan di eksekusi atau Filled
jika ask price mengenai atau melewati spread price yang kita inginkan.
EXPIRATION DATE
Expiration Date yaitu Jangka waktu kontrak yang telah di sepakati antara pembeli dan
penjual dimana hak tersebut akan berakhir.
Umumnya options untuk pasar Amerika akan berakhir pada Jum’at minggu
ketiga setiap bulan. Kecuali jika hari Jum’at tersebut jatuh pada hari libur (hari
libur nasional), maka untuk kasus ini expiration date akan dijatuhkan pada hari
Kamis sebelumnya.
Options memiliki jangka waktu 1,2,3…sampai 12 bulan atau lebih.
Untuk options yang jangka waktu berakhirnya di atas 1 tahun di sebut LEAPS
(Long Term Equity Anticipation Securities).
Expiration LEAPS selalu di bulan Januari.
Catatan:
Semakin panjang Kontrak, preminya makin mahal.
STRIKE PRICE
Yang di maksud dengan strike price ialah harga perjanjian ketika kita
membeli/menjual OPTIONS. Strike Price ini tidak mesti sama dengan harga saham
(stock price).
Misal harga saham X saat ini diperdagangkan dengan harga $ 100
Strike Price untuk Call :
Sama dengan harga saham (ATM/AT THE MONEY)
= $ 100
Di atas harga saham (OTM/ON THE MONEY)
= $ 110
Di bawah harga saham (ITM/IN THE MONEY)
= $ 90
OPEN INTEREST
Open Interest, adalah angka – angka yang mengacu pada banyaknya order yang
masih aktif dari sebuah kontrak options. Dengan mengetahui angka – angka tersebut,
Anda memiliki indikator yang baik dari sisi likuiditas pada kontrak options yang
Anda beli.
Rahasia utama dalam memilih open interest pada sebuah kontrak options adalah
berada pada banyaknya. Akan lebih baik jika Anda meilih kontrak options yang
memiliki open interest sebanyak lebih dari 500 kontrak yang terbuka daripada
kontrak options yang hanya memiliki 100 kontrak yang terbuka pada open
interestnya.
Mengapa lebih aman ? Karena options dengan sedikit open interest dapat
menyebabkan perubahan yang sangat signifikan. Sebagai contoh, Jika ada orang
menjual 10 kontrak dari 100 kontrak yang terbuka maka efek pada sahamnya dapat
mengalami penurunan yang cukup kuat.
Sebagai contoh, Visa $75 Januari call memiliki open interest sebesar 5,660,
berarti options tersebut memiliki 5,660 order yang masih terbuka.
Jangan membeli options dengan open interest kurang dari 500 order dan batasilah
investasi Anda maksimal 10% dari open interest yang ada.
VOLATILITY
Volatility yaitu seberapa besar kecenderungan harga stock/saham berfluktuasi (Naik
Turun) dalam periode tertentu.
Ada 2 jenis yaitu historical volatility(dihitung berdasarkan data yang sudah terjadi) dan implied volatility(di hitung berdasarkan perkiraan data yang akan terjadi).
Volatility di nyatakan dalam persen (%).
Volatility dari stock merupakan salah satu factor yang mempengaruhi harga
options.
Volatility makin besar maka harga options mahal, begitu juga sebaliknya.
Tingkat implied volatility yang cukup wajar apabila keadaan normal di
sekitar 30 persen.
Jika implied volatility berada di atas 30 berarti kontrak options tersebut sudah
termasuk kategori volatile.
Point berapakah yang tepat untuk di pilih ?
Rangenya antara 30 – 65.
Idealnya jika implied volatility berada pada point 65 merupakan titik yang harus Anda
hindari. Karena pada point tersebut kontrak options yang Anda pilih sudah terlalu
volatile dan biasanya banyak trader yang akan mengambil keuntungan pada point
tersebut.
Apabila Options berada pada posisi volatility yang sangat tinggi, perlu
diperhatikan apakah sedang ada event tertentu pada saham tersebut, seperti
menjelang earning atau pun ada rumors tertentu.
Perlu diperhatikan, karena apabila volatility sangat tinggi, premi akan
lebih mahal sehingga resiko akan lebih tinggi.
Apa Saja yang termasuk di dalam Harga OPTIONS…?
HARGA OPTIONS = INTRINSIC VALUE + EXTRINSIC VALUE
Apa maksudnya…?
Intrinsic Value yaitu harga real yang sudah terkandung di dalam sebuah OPTIONS.
Intrinsic Value CALL OPTIONS : HARGA SAHAM – STRIKE PRICE
Intrinsic Value PUT OPTIONS
: STRIKE PRICE – HARGA SAHAM
Catatan :
Jika selisihnya Negatif maka Nilai Intrinsic di anggap 0.
Nilai Intrinsic tidak bisa < 0.
Extrinsic Value itu sama dengan Time Value (nilai di luar Extrinsic Value).
Catatan :
TIME VALUE akan menjadi 0 (nol) pada saat expiration.
contoh:
Pada 3 januari 2012 saham ABCD berada pada harga $40
Call options pada saham ABCD expired April 2012 strike price $38 harganya $4,1 perlembar
maka intrinsic valuenya adalah $40 - $38 = $2
dan ekstrinsic valuenya(time value) adalah harga option dikurangi intrinsic value yaitu $4,1 - $2 = $2,1
Options yang memiliki intrinsic value seperti ini disebut In the Money (ITM)
Jika yang dibeli adalah Call options pada saham ABCD expired April 2012 strike price $40 harganya $2,3 perlembar, maka options ini tidak memiliki intrinsic value dan hanya memiliki time value saja sebesar $2,3 dan biasanya disebut At The Money(ATM) atau Near The Money(NTM) karena strike price sama atau dekat dengan harga saham sebenarnya saat kita beli options.
Jika yang dibeli adalah Call options pada saham ABCD expired April 2012 strike price $42 harganya $0,8 perlembar, maka options ini tidak memiliki intrinsic value dan hanya memiliki time value saja sebesar $0,8 dan biasanya disebut Out the Money(OTM) karena strike price jauh dengan harga saham sebenarnya saat kita beli options namun tidak punya intrinsic money.
Oke itu saja. Nanti kalau memang perlu akan ditambah..
OPTIONS CHAINS
OPTIONS chains adalah suatu tabel yang menunjukkan :
•
Harga Saham/Underlying Asset
•
Bid, Ask, Last Price, Spread
•
Expiration Date
•
Jenis options.
•
Strike Price
•
Options Symbol
•
Premi dari options tersebut pada suatu waktu
A. APA ITU BID DAN ASK…?
Kalau Anda mengunjungi website OPTIONS express, bisa di kunjungi di
https://www.OPTIONSxpress.com dan setelah Anda membuat virtual account. Anda
dapat mengecek bid dan ask saham tersebut dengan mengetik kode symbol saham
tersebut dan akan terlihat tampilan sebagai berikut :
1. ASK PRICE
Yaitu harga penawaran, maksudnya harga terendah yang di ajukan oleh calon
penjual. Jika kita ingin membeli maka harga ask akan menjadi patokan. Harga
Ask umumnya berada di sebelah kanan.
2. BID PRICE
Yaitu harga pengajuan, maksudnya harga tertinggi yang diajukan oleh calon
pembeli (harga permintaan), jika kita ingin menjual maka harga Bid akan menjadi
patokan. Harga Bid ini umumnya ada di sebelah kiri.
3.LAST PRICE
Yaitu harga yang terjadi pada saat perdagangan terakhir.
4.SPREAD
Yaitu selisih antara harga ask dan harga bid. Orang yang akan mendapatkan
spread ini di sebut market maker. Mereka akan mencocokkan antara order
pembelian dengan order penjualan.
Ketika banyak order pembelian masuk lebih dari order penjualan, mereka akan
meningkatkan harga saham dan akan berlaku sebaliknya. Dengan cara inilah
mereka menciptakan market.
Pertanyaanya adalah…Apakah kita dapat meletakkan order untuk membeli saham
pada harga spread ? Jawabannya adalah ya, Anda tentu saja dapat meletakkan
order pembelian pada harga spread, namun order kita akan di eksekusi atau Filled
jika ask price mengenai atau melewati spread price yang kita inginkan.
EXPIRATION DATE
Expiration Date yaitu Jangka waktu kontrak yang telah di sepakati antara pembeli dan
penjual dimana hak tersebut akan berakhir.
Umumnya options untuk pasar Amerika akan berakhir pada Jum’at minggu
ketiga setiap bulan. Kecuali jika hari Jum’at tersebut jatuh pada hari libur (hari
libur nasional), maka untuk kasus ini expiration date akan dijatuhkan pada hari
Kamis sebelumnya.
Options memiliki jangka waktu 1,2,3…sampai 12 bulan atau lebih.
Untuk options yang jangka waktu berakhirnya di atas 1 tahun di sebut LEAPS
(Long Term Equity Anticipation Securities).
Expiration LEAPS selalu di bulan Januari.
Catatan:
Semakin panjang Kontrak, preminya makin mahal.
STRIKE PRICE
Yang di maksud dengan strike price ialah harga perjanjian ketika kita
membeli/menjual OPTIONS. Strike Price ini tidak mesti sama dengan harga saham
(stock price).
Misal harga saham X saat ini diperdagangkan dengan harga $ 100
Strike Price untuk Call :
Sama dengan harga saham (ATM/AT THE MONEY)
= $ 100
Di atas harga saham (OTM/ON THE MONEY)
= $ 110
Di bawah harga saham (ITM/IN THE MONEY)
= $ 90
OPEN INTEREST
Open Interest, adalah angka – angka yang mengacu pada banyaknya order yang
masih aktif dari sebuah kontrak options. Dengan mengetahui angka – angka tersebut,
Anda memiliki indikator yang baik dari sisi likuiditas pada kontrak options yang
Anda beli.
Rahasia utama dalam memilih open interest pada sebuah kontrak options adalah
berada pada banyaknya. Akan lebih baik jika Anda meilih kontrak options yang
memiliki open interest sebanyak lebih dari 500 kontrak yang terbuka daripada
kontrak options yang hanya memiliki 100 kontrak yang terbuka pada open
interestnya.
Mengapa lebih aman ? Karena options dengan sedikit open interest dapat
menyebabkan perubahan yang sangat signifikan. Sebagai contoh, Jika ada orang
menjual 10 kontrak dari 100 kontrak yang terbuka maka efek pada sahamnya dapat
mengalami penurunan yang cukup kuat.
Sebagai contoh, Visa $75 Januari call memiliki open interest sebesar 5,660,
berarti options tersebut memiliki 5,660 order yang masih terbuka.
Jangan membeli options dengan open interest kurang dari 500 order dan batasilah
investasi Anda maksimal 10% dari open interest yang ada.
VOLATILITY
Volatility yaitu seberapa besar kecenderungan harga stock/saham berfluktuasi (Naik
Turun) dalam periode tertentu.
Ada 2 jenis yaitu historical volatility(dihitung berdasarkan data yang sudah terjadi) dan implied volatility(di hitung berdasarkan perkiraan data yang akan terjadi).
Volatility di nyatakan dalam persen (%).
Volatility dari stock merupakan salah satu factor yang mempengaruhi harga
options.
Volatility makin besar maka harga options mahal, begitu juga sebaliknya.
Tingkat implied volatility yang cukup wajar apabila keadaan normal di
sekitar 30 persen.
Jika implied volatility berada di atas 30 berarti kontrak options tersebut sudah
termasuk kategori volatile.
Point berapakah yang tepat untuk di pilih ?
Rangenya antara 30 – 65.
Idealnya jika implied volatility berada pada point 65 merupakan titik yang harus Anda
hindari. Karena pada point tersebut kontrak options yang Anda pilih sudah terlalu
volatile dan biasanya banyak trader yang akan mengambil keuntungan pada point
tersebut.
Apabila Options berada pada posisi volatility yang sangat tinggi, perlu
diperhatikan apakah sedang ada event tertentu pada saham tersebut, seperti
menjelang earning atau pun ada rumors tertentu.
Perlu diperhatikan, karena apabila volatility sangat tinggi, premi akan
lebih mahal sehingga resiko akan lebih tinggi.
Apa Saja yang termasuk di dalam Harga OPTIONS…?
HARGA OPTIONS = INTRINSIC VALUE + EXTRINSIC VALUE
Apa maksudnya…?
Intrinsic Value yaitu harga real yang sudah terkandung di dalam sebuah OPTIONS.
Intrinsic Value CALL OPTIONS : HARGA SAHAM – STRIKE PRICE
Intrinsic Value PUT OPTIONS
: STRIKE PRICE – HARGA SAHAM
Catatan :
Jika selisihnya Negatif maka Nilai Intrinsic di anggap 0.
Nilai Intrinsic tidak bisa < 0.
Extrinsic Value itu sama dengan Time Value (nilai di luar Extrinsic Value).
Catatan :
TIME VALUE akan menjadi 0 (nol) pada saat expiration.
contoh:
Pada 3 januari 2012 saham ABCD berada pada harga $40
Call options pada saham ABCD expired April 2012 strike price $38 harganya $4,1 perlembar
maka intrinsic valuenya adalah $40 - $38 = $2
dan ekstrinsic valuenya(time value) adalah harga option dikurangi intrinsic value yaitu $4,1 - $2 = $2,1
Options yang memiliki intrinsic value seperti ini disebut In the Money (ITM)
Jika yang dibeli adalah Call options pada saham ABCD expired April 2012 strike price $40 harganya $2,3 perlembar, maka options ini tidak memiliki intrinsic value dan hanya memiliki time value saja sebesar $2,3 dan biasanya disebut At The Money(ATM) atau Near The Money(NTM) karena strike price sama atau dekat dengan harga saham sebenarnya saat kita beli options.
Jika yang dibeli adalah Call options pada saham ABCD expired April 2012 strike price $42 harganya $0,8 perlembar, maka options ini tidak memiliki intrinsic value dan hanya memiliki time value saja sebesar $0,8 dan biasanya disebut Out the Money(OTM) karena strike price jauh dengan harga saham sebenarnya saat kita beli options namun tidak punya intrinsic money.
Oke itu saja. Nanti kalau memang perlu akan ditambah..
Kenapa memilih Options?
Karena trading saham lebih aman dan lebih menguntungkan kalau pakai options....
Banyak pilihan strategi yang bisa dibuat untuk memperbesar untung dan memperkecil resiko...
Banyak pilihan strategi yang bisa dibuat untuk memperbesar untung dan memperkecil resiko...
HUB. DEDI 081-2494-79544
Semoga berhasil.
Mantap bagi ilmunya gan, ane newbie yg baru kenal OX gan..
BalasHapusBoleh nanya dikit gan.?
Apa fungsi atau kegunaan Buy To Close (BTC) dan Sell To Open (STO) bagaimana cara menggunakanya.?
Dimana ane dapat liat jangka kedepan expired saham yang ingin ane transaksikan.?
Itu aja gan dan terima kasih banyak..
Ijin nyimak Gan... trims
BalasHapusRebat FBS TERBESAR – Dapatkan pengembalian rebat atau komisi
BalasHapushingga 70% dari setiap transaksi yang anda lakukan baik loss maupun
profit,bergabung sekarang juga dengan kami
trading forex fbsasian.com
-----------------
Kelebihan Broker Forex FBS
1. FBS MEMBERIKAN BONUS DEPOSIT HINGGA 100% SETIAP DEPOSIT ANDA
2. FBS MEMBERIKAN BONUS 5 USD HADIAH PEMBUKAAN AKUN
3. SPREAD FBS 0 UNTUK AKUN ZERO SPREAD
4. GARANSI KEHILANGAN DANA DEPOSIT HINGGA 100%
5. DEPOSIT DAN PENARIKAN DANA MELALUI BANL LOKAL
Indonesia dan banyak lagi yang lainya
Buka akun anda di fbsasian.com
-----------------
Jika membutuhkan bantuan hubungi kami melalui :
Tlp : 085364558922
BBM : fbs2009